Listrik merupakan kebutuhan yang sangat esensial dalam kehidupan. Oleh karena itu, PLN menginginkan agar pasokan listrik yang tersedia dapat mencukupi kebutuhan masyarakat sehingga kegiatan masyarakat dapat terlaksana dengan pelayanan terbaik.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagaya yang berkapasitas 2 x 100 Megawatt (MW) di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan merupakan PLTU pertama dalam Megaproyek 35.000 MW. Kehadiran pembangkit listrik di Punagaya akan menjadi manfaat bagi seluruh masyarakat di Sistem kelistrikan Sulselrabar.
Guna mendukung sistem kelistrikan, menjaga keandalan, dan efisiensi unit pembangkit listrik agar dapat berkontribusi terhadap keandalan penyaluran tenaga listrik baik untuk unit pembangkit baru perlu dilakukan dengan tata kelola unit pembangkit yang baik. Tujuannya adalah agar unit pembangkit mampu beroperasi dengan cost-effective dan performance excellence dalam upaya mengelola asset life cycle secara optimal. Tata kelola pembangkit yang dimaksud adalah tata kelola berbasis manajemen aset.
PT PJB mulai melakukan manajemen aset melalui program Asser Optimization Program (AOP) pada tahun 2004. Kemudian pada tahun 2007, PT PJB mengintegrasikan konsep AOP dengan Tata Kelola Pembangkitan. Pada tahun 2011, PT PJB mengintegrasikan Sistem Manajemen dalam PJB IMS dan melakukan set up PAS 55 dan pada tahun 2012, PT PJB mendapatkan Sertifikat PAS 55 yang merupakan perusahan pertama di Indonesia yang berhasil mendapatkan sertifikat tersebut.
Sebagai continous improvement, PT PJB memutuskan untuk mengimplementasikan ISO 55001, dan menjadi perusahan pertama di Asia Pasifik yang mendapatkan Sertifikat ISO 55001 Manajemen Aset. Hasil yang diperoleh atas implementasi manajemen aset di PT PJB adalah beberapa unit pembangkit milik PT PJB sudah masuk dalam top ten percent sesuai standar North America Electricity Reliability Council (NERC).
Proposal Implementasi Enterprise Asset Management ini dibuat sebagai tindak lanjut atas Surat dari PT PLN (Persero) Wilayah SULSELRABAR kepada PT PJB tanggal 12 September 2017 dengan nomor 0185/KIT.01.03/WSSTB/2017 yang berisi permohonan Pendampingan Tata Kelola Pembangkit di PT PLN (Persero) Wilayah SULSELRABAR dengan membangun proses bisnis berbasis Maximo.
Hari ini bertempat di PT PLN (Persero) Kitlur Sulawesi dilaksanakan Go Live Implementasi EAM PLTU Punagaya 2×100 MW. âPLTU Punagaya 2×100 MW di sistem sumbangsel merupakan PLTU dengan kinerja paling baik.
Harapannya PLTU Kendari, Amurang dapat mengikuti PLTU Punagaya dalam penerapan EAM sehingga bisa turut memberikan kontribusinya dalam kelistrikan di Sulawesi âungkap Purnomo, GM PLN Kitlur Sulawesi. Adi Setyawan Kepala Satuan Manajemen PT PJB dalam sambutannya mengatakan bahwa PJB siap support agar EAM ini berjalan dengan baik.
Direksi PLN berharap pada tahun 2019 implementasi asset management dapat diimplementasikan di seluruh PLN Grup. PJB berterimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan oleh PLN Kitlur Sulawesi kepada PJB dan memohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam proyek ini.
âPada saat pendampingan ke depan, apabila ada hal-hal atau kendala yang ada dapat disampaikan kepada teman-teman PJBâ, tambahnya.