Hubungi kami melalui info@plnnusantarapower.co.id atau +62318283180

Logo PLN Nusantara Power

Our Contacts

Jl. Ketintang Baru No. 11 Surabaya

info@plnnusantarapower.co.id

+62 31 8283180

PLTU Tenayan Segera Diserahterimakan

 

PLTU Tenayan akan segera diserahterimakan dari EPC kontraktor kepada PLN. Maret ini diperkirakan akan dilakukan dilakukan TOC (Take Over Certificate) antara EPC kontraktor kepada PLN UIP dan dilanjutkan dengan serah terima operasi (STOP) dari PLN UIP kepada PLN KITSBU. Rencana ini mengemuka dalam kunjungan Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto di PLTU Tenayan pada Rabu (21/3) lalu.

Selain mengemukakan rencana TOC dan STOP PLTU Tenayan, Wiluyo juga mereview pasokan batu bara PLTU Tenayan. Ia menegaskan agar standar HoP (hari operasi) 25 Hari dari ketersediaan batu bara dapat dijalankan sebagaimana yang diharapkan. PT PJB UBJOM Tenayan, selaku pengelola PLTU Tenayan tengah menyiapkan pembangunan temporary jetty untuk pemenuhan target HoP 25 Hari tersebut. Area jetty itu juga ditinjau Wiluyo seusai rapat yang mengawali kunjungan.

Kunjungan Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN (Persero) ke PLTU Tenayan didampingi oleh Direktur Operasi I PT PJB Sugianto, GM PT PLN (Persero) KITSBU Bambang Iswanto, GM PT PLN (Persero) UIP 1 dan jajaran PLN lainnya.
Pada hari yang sama Direktur Operasi I PT PJB, Sugianto juga meresmikan Gedung TSC (Tenayan Safety Centre) dan Ruangan PTW (Permit To Work).

Gedung TSC digunakan sebagai tempat pengurusan perizinan terkait K3 dari pihak ketiga yang akan melakukan pekerjaan di area PLTU Tenayan. Selain itu juga menjadi pusat Safety Induction bagi semua tamu dan pekerja di PLTU Tenayan. Di gedung ini dilakukan evaluasi dan edukasi K3 bagi pelaksana pekerjaan baik dari pihak Internal maupun eksternal.

Ruang PTW disiapkan sebagai tempat untuk pengurusan izin (Permit To work) untuk melakukan pekerjaan di lingkungan PLTU Tenayan. PTW diberlakukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan karyawan, maupun pekerja serta untuk menjaga aset PLTU Tenayan. PTW ini digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan operasional pembangkit. Keberadaan PTW Room diharapkan dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja untuk mewujudkan Zero Acciden di UBJOM Tenayan.

Gedung TSC dan PTW Room merupakan implementasi dari tekad UBJOM Tenayan yang dicerminkan dengan Yel Yel UBJOM Tenayan, yakni GO Green, Go Safety, Go Reliability, and Efficiency. TSC dan PTW juga menjadi wujud implemenasi transformasi korporasi yang telah dilakukan UBJOM Tenayan dalam menciptakan unit yang handal dan ramah lingkungan.(jun)

UP Muara Tawar Menuju PROPER Emas

Unit Pembangkitan (UP) Muara Tawar terus berbenah menyiapkan diri untuk
mewujudkan target PROPER emas tahun 2018. Dewan Komisaris PT PJB mengunjungi unit PJB yang terdapat di Bekasi itu untuk melihat persiapan yang telah dilakukan. Kunjungan pada Kamis (22/3) itu diikuti oleh Dewan Komisaris beserta Sekretaris Komisaris dan Komite.

General Manager PT PJB UP Muara Tawar Lavi Rumandioko menyambut kehadiran Dewan Komisaris (Dekom) dengan paparan terkait kondisi unit, program pendukung PROPER, Program K3 dan 5S yang diimplementasikan di UP Muara Tawar. Diskusi hangat mewarnai acara.

Selain paparan di ruangan, rombongan Dekom yang dipimpin oleh Komisaris PT PJB Defy Indiyanto Budiarto juga melakukan peninjauan lapangan. Mereka mengunjungi area Project Add-on PLTGU Muara Tawar dan lokasi program CSR.

Dua lokasi program CSR unggulan UP Muara Tawar dikunjungi saat itu. Pada lokasi Usaha Batik Betawi, Dekom beserta jajaran berkesempatan melihat proses produksi dan hasil karya mitra binaan. Rombongan kemudian melanjutkan kunjungan ke lokasi Ekowisata di pesisir Paljaya. Mereka meninjau kondisi infrastruktur ekowisata dan hutan mangrove.(tia)

Melihat Sejarah Terbentuknya Ecomarine Mangrove


Akhir-akhir ini beredar kabar tentang tumpukkan sampah yang bersarang di samping ekosistem mangrove nan cantik. Tapi tahukah Anda bahwa kawasan mangrove tersebut pun tumbuh di atas sampah? Adalah Komunitas Mangrove Muara Angke (KOMMA), bekerja sama dengan PT PJB UP Muara Karang, yang menyulap tumpukkan sampah seluas 1,5 hektar menjadi sebuah ekosistem mangrove yang asri. Sejak tahun 2010, KOMMA dan PT PJB UP Muara Karang telah menanam 27.000 bibit tanaman mangrove di kawasan Ecomarine, Muara Angke, Jakarta Utara. Dengan melibatkan masyarakat sekitar, telah terbentuk sebuah ekosistem mangrove yang terdiri dari tanaman bakau, siapi-api, niepah, dan pidada.

Sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat, KOMMA dan PT PJB UP Muara Karang tidak hanya melakukan penanaman, tetapi juga menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mengoptimalkan manfaat ekosistem mangrove tersebut. Program yang dilakukan meliputi pendidikan mangrove kepada murid sekolah dasar, pelatihan perawatan tanaman mangrove, pelatihan pengolahan buah pidada menjadi produk komersil, hingga pembuatan tambak silvofishery untuk para nelayan. KOMMA juga berambisi untuk menjadikan kawasan tersebut menjadi salah satu pusat pendidikan mangrove dan kawasan ekowisata yang dapat dinikmati masyarakat luas.

Sampah yang menumpuk di kawasan tersebut sesungguhnya bukan pemandangan baru bagi warga sekitar. Tak kurang dari 12 aliran sungai bermuara di wilayah tersebut, di tambah angin barat yang membawa sampah. Inisiatif KOMMA dan PT PJB UP Muara Karang dalam menangani tumpukkan sampah tersebut telah mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta berupa penghargaan Kalpataru kategori penyelamat lingkungan. Namun, langkah KOMMA dan PT PJB UP Muara Karang tidak serta-merta berhenti dengan telah diterimanya penghargaan tersebut. Sebanyak 10.000 bibit tanaman mangrove akan ditanam pada tahun 2018 ini.

UBJOM Tenayan dan Universitas Riau Tandatangani MoA

Fakultas Teknik Universitas Riau dan PT PJB UBJOM Tenayan menjalin kerja sama di bidang teknik dan pengembangan sumber daya manusia. Kerja sama itu dituangkan dalam Memorandum of Agreement (MoA) yang ditandatangi General Manager PT PJB UBJOM PLTU Tenayan Wasito dan Dekan Fakultas Teknik Universitas Riau, Dr. Ir. Ari Sandhyavitri MSc pada Kamis (15/3) di PLTU Tenayan, Riau.

Ruang lingkup kerja sama meliputi pemanfaatan sarana laboratorium, konsultansi serta kajian teknik, joint research serta penerbitan jurnal, penyediaan literatur, dan pengembangan SDM.

Sebelum kerja sama ditandatangani, ke dua belah pihak telah melakukan komunikasi intensif, diantaranya melalui kunjungan. UBJOM Tenayan telah mengunjungi Fakultas Teknik Universitas Riau dan bersilaturahmi dengan civitas akademika di sana. Pada kesempatan itu, mereka juga meninjau fasilitas bengkel dan laboratorium serta melihat lebih dalam kegiatan belajar mengajar yang ada di kampus Universitas Riau. Pihak Kampus Universitas Riau juga telah melakukan site Visit ke PLTU Tenayan.

General Manager PT PJB UBJOM Tenayan, Wasito berharap agar kerja sama yang dijalin dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, baik dalam memajukan sektor pendidikan dan sektor industri. Keberadaan PLTU Tenayan diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana untuk memajukan dunia pendidikan. Mahasiswa dengan ide dan inovasinya dapat memanfaatkan PLTU Tenayan untuk mengembangkan potensinya. Di sisi lain, kegiatan ini juga diharapkan akan berdampak positif bagi kemajuan unit PLTU Tenayan.

Dekan Fakultas Teknik Universitas Riau mengapresiasi kerjasama yang telah terjalin. Ia menyatakan dengan tangan terbuka akan selalu siap membantu PLTU Tenayan dalam upaya mewujudkan PLTU itu sebagai pembangkit Listrik yang handal dan ramah lingkungan.

Penandatangan MoA menjadi wujud dari upaya UBJOM Tenayan untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan. Selain itu, juga sebagai wujud implementasi nilai Joint Collaboration yang terkandung dalam I-PJB. (jun)

Menjaring Pembeli Melalui Gelar Kriya Dekranasda 2018

Pelaku usaha kerajinan yang tergabung dalam Asosiasi Pengrajin Batik, Bordir, dan Aksesori (APBBA) Kabupaten Probolinggo terus menggali potensi pemasaran produk yang mereka miliki. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan mengikuti pameran Gelar Kriya Dekranasda 2018 yang dihelat oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur.

Acara yang diikuti oleh perajin dari 38 Kota/Kabupaten se-Jawa Timur, BUMN, BUMD, dan beberapa UKM itu dilangsungkan di Atrium Mal Grand City Surabaya pada 15-18 Maret 2018. Aneka produk kerajinan kriya unggulan di seluruh Jawa Timur dipamerkan dalam perhelatan tersebut. APBBA yang merupakan binaan CSR PT PJB UP Paiton terpilih mengikuti gelaran tersebut mewakili Kabupaten Probolinggo.

Dr. H. Soekarwo, Gubernur Jawa Timur dalam sambutannya mengatakan bahwa PDRB Jatim Tahun 2017 yang mencapai 2.019,20 triliun rupiah, sebanyak 1.100 trilun rupiah atau 54,98 persen berasal dari sektor UMKM. “Untuk menjaga agar pasar terus meningkat, tugas kita adalah menaikkan kualitas produk dan membuat packaging yang lebih bagus terhadap produk-produk ini,” ungkap orang nomor satu di Jawa Timur tersebut pada pembukaan Gelar Kriya Dekranasda 2018.

Apa yang disampaikan oleh Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim diamini Mahrus Ali yang merupakan ketua APBBA. Menurutnya, salah satu usaha untuk menggaet pasar peminat batik adalah dengan menyajikan motif dan kemasan yang up to date.

“Inilah salah satu fungsi mengikuti pameran. Kita harus menata jualan semenarik mungkin agar pembeli tertarik. Mungkin tidak pada waktu pameran membelinya, tapi setelah itu biasanya ada komunikasi lebih lanjut,” tambahnya.

Mahrus juga berterimakasih atas support PT PJB UP Paiton melalui program CSR kepada APBBA. Program terbaru, APBBA mendapatkan pelatihan penggunaan pewarna alami pada batik. Hasil pelatihan berupa batik dengan pewarna alami ikut dipamerkan pada acara Gelar Kriya Dekranasda 2018.

“Alhamdulillah sudah bisa ikut dipamerkan (Batik dengan pewarna alami). Banyak respon positif juga dari pengunjung. Mudah-mudahan kita bisa buat motif lain yang lebih menarik,” pungkasnya.(ren)

Bermain dan Belajar di Taman Buah Agroforestry BPWC

Celoteh dan canda riang anak-anak menggema di antara kehijauan tanaman buah di Taman Buah Agroforestry BPWC. Mereka adalah murid-murid dari TK Al As’ary yang tengah belajar mengenal berbagai jenis pohon buah-buahan di taman buah yang ada di Desa Ciroyom, Cipeundeuy, Bandung Barat. Kegiatan bermain sambil belajar itu merupakan bagian dari kunjungan TK Al As’ary ke PT PJB BPWC pada Senin (12/2) lalu.

Para murid diajak berkeliling mengamati aneka jenis pohon buah yang tumbuh subur di taman buah pada areal di kawasan Waduk Cirata. Mereka dibimbing oleh Dimas NTP yang merupakan pengawas di Taman Buah Agroforestry BPWC. Selain menjelaskan berbagai hal terkait tanaman buah, Dimas juga menanamkan kesadaran perlunya menjaga kelestarian waduk dan PLTA.

Kunjungan kepala sekolah, guru dan murid TK Al As’ary ke BPWC dimaksudkan untuk mengenal lebih jauh tentang PT PJB BPWC. Sebelum ke kebun buah, para murid juga dikenalkan keamanan di sekitar kompleks kantor BPWC. Pengenalan keamanan ini sangat penting mengingat anak-anak selalu suka dan penasaran terhadap hal-hal baru di sekitar mereka.(azz)

Belajar Hidroponik di Agrowisata Bina Daun Hijau

Masyarakat sekitar Kota Lhokseumawe Aceh kini dapat berkunjung sekaligus belajar pertanian hidroponik di Agrowisata Bina Daun Hijau yang berada di Desa Meuria Paloh, Lhokseumawe, Aceh. Beberapa rombongan telah berkunjung ke areal kebun hidroponik binaan PT PJB UBJOM PLTMG Arun tersebut. Seperti yang dilakukan para siswa serta guru SMA Sukma Bangsa Kota Lhokseumawe pada Sabtu (10/3) lalu.

Dalam kunjungan ini peserta mendapatkan edukasi tentang berbagai hal terkait bagaimana bercocok tanam dengan sistim hidroponik. Mereka mendapatkan penjelasan dari anggota kelompok tani Bina Daun Hijau. Para pelajar dengan antusias mencatat dan menanyakan berbagai hal seputar pertanian hidroponik selama kunjungan tersebut.

Kebun Agrowisata Hidroponik Bina Daun Hijau merupakan salah satu program CSR PT PJB UBJOM PLTMG Arun yang dikelola secara berkelanjutan. Program CSR di bidang empowerment ini diinisiasi untuk memberdayakan petani di desa Meuria Paloh yang merupakan desa Area Ring 1 PLTMG Arun.(rzk)

SMESH 21, Siswa tak Perlu Lagi Menempuh Jarak 17 Km

Perjuangan siswa-siswi SMP dan SD 21 untuk dapat lolos Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tidak semudah siswa lain yang sekolahnya telah memiliki fasilitas internet. Selain harus belajar menyiapkan ujian, mereka juga mesti menempuh jarak hingga 17 km dari lokasi sekolah untuk bisa mengikuti ujian. Jarak tersebut merupakan lokasi SMA Negeri 9 Balikpapan, tempat para siswa menumpang untuk mengerjakan UNBK.

Tahun ini para siswa SMP dan SD 21 bisa lebih berkonsentrasi dalam mengikuti UNBK. Mereka tak perlu lagi menempuh jarak 17 km untuk mengikuti UNBK. Ujian itu sudah dapat dilakukan di sekolah yang menjadi tempat menimba ilmu sehari-hari mereka. Program SMESH 21 (Smart Enterpreneur School) yang dilakukan PT PJB UBJOM Kaltim Teluk menjadi solusi bagi kendala UNBK mandiri di sekolah tersebut. Dalam program CSR ini, UBJOM Kaltim Teluk menggandeng PT Telkom Witel Balikpapan untuk melakukan penyambungan jaringan internet di SMPN 21 dan SDN 021.

SMESH 21 merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di sekitar ring 1 PT PJB UBJOM Kaltim Teluk dengan target SMPN 21 dan SDN 021 Balikpapan sebagai pusat pembelajaran. Program ini telah diresmikan oleh Pemerintah Kota Balikpapan pada Rabu (28/2) lalu di halaman SMPN 21 Balikpapan. Pemilihan SMPN 21 dan SDN 021 tak lepas dari adanya potensi yang dapat dikembangkan pada lembaga pendidikan tersebut. Sikap kebersamaan, kekeluargaan dan gotong royong yang dimiliki segenap guru, siswa dan para wali murid merupakan kekuatan yang bisa dikembangkan dari sekolah tersebut.

Maryono selaku General Manager PT PJB UBJOM Kaltim Teluk menuturkan konsep SMESH 21 semula ditujukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh SMPN 21 dalam melakukan UNBK. Gagasan ini kemudian berkembang dengan pemberian bimbingan belajar gratis kepada para siswa selepas jam sekolah dengan memberdayakan karyawan UBJOM Kaltim Teluk. “Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan tambahan di bidang ilmu pengetahuan dan dapat membangun motivasi belajar, rasa percaya diri serta kemandirian para siswa,” kata Maryono.

Lebih lanjut Maryono juga berharap agar masuknya internet ke dalam lingkungan SMPN 21 dan SDN 021 dapat memperkaya metode pembelajaran yang dilakukan dan meningkatan keterampilan para siswa, guru serta masyarakat di sekitar sekolah. Penggunaan sekolah sebagai basis pembelajaran dalam SMESH 21 menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan wirausaha yang dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian guru dan masyarakat.
Saat ini Tim SMPN 21 telah memiliki produk unggulan berupa keripik pisang, keripik cimi-cimi, keripik sukun serta keterampilan tangan dari bahan daur ulang.

PT PJB UBJOM Kaltim Teluk akan terus melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap potensi-potensi keterampilan tersebut dengan menggandeng beberapa mitra untuk mngoptimalkan potensi itu. (ars)

Menjaga Pesona Pantai Bhinor Harmony

Masyarakat Probolinggo kini memiliki destinasi wisata baru di dekat kompleks PLTU Paiton. Beragam atraksi wisata pantai dapat dinikmati di tempat wisata bernama Pantai Bhinor Harmony tersebut. Pengunjung dapat melakukan aktifitas snorkeling, scuba diving, memancing, naik perahu maupun sekedar duduk-duduk menikmati suasana pantai.

Kemudahan akses transportasi dan sajian pantai yang tenang berair bening dengan latar belakang bangunan pembangkit menjadi daya tarik Pantai Bhinor Harmony. Meskipun demikian, pesona itu akan memudar bila kebersihan pantai tidak terjaga dengan baik. PT PJB Unit Pembangkitan (UP) Paiton mendukung upaya Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Keranji yang berkomitmen untuk menjaga kebersihan wilayah pantai yang berloaksi di Desa Bhinor, Paiton, Probolinggo tersebut.

Pokwasmas Keranji bekerja sama dengan PT PJB UP Paiton Jumat (2/3) lalu melakukan kegiatan bersih Pantai Bhinor Harmony. Berbagai kelompok masyarakat dilibatkan dalam upaya membersihkan areal pantai itu. Diantaranya melibatkan Kelompok Nelayan Putra Pesisir, Bhinor Green Community (BGC), Bhinor Underwater Community (BUC), PKK Desa Bhinor dan juga Pemerintah Desa Bhinor. Pada kesempatan itu UP Paiton secara simbolis menyerahkan bantuan tempat sampah yang akan didistribusikan ke sepanjang wilayah pantai Desa Bhinor, termasuk area Pantai Bhinor Harmony.

“Kami dari pihak desa mengucapkan terima kasih atas kerja sama ini. Mudah-mudahan dengan banyaknya tempat sampah masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan,” kata Hostifawati, Kepala Desa Bhinor. Apalagi, Desa Bhinor akan mewakili Kabupaten Probolinggo untuk penilaian Desa Sehat, tegas Hostifawati kepada masyarakat yang hadir.

Mustofa Abdillah, General Manager PT PJB UP Paiton juga menyampaikan rasa terimakasih kepada masyarakat atas komitmen untuk menjaga kebersihan wilayah Pantai Bhinor Harmony. “Mari kita jaga bersama-sama karena dekat dengan perusahaan. Saya berharap masyarakat juga ikut menjaga,” imbuhnya.

Semoga komitmen masyarakat untuk menjaga kebersihan wilayah Pantai Bhinor Harmony dapat meningkatkan kunjungan masyarakat ke pantai ini. Sehingga menjadi salah satu pendukung bagi Kabupaten Probolinggo yang kini terus berbenah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. (ren)

Upaya PT PJB Mengantisipasi Masalah Hukum

 

Bisnis di bidang pembangkit listrik makin berkembang di Indonesia seiring dengan bergulirnya program pembangkit 35.000 MW. Di sisi lain permasalahan yang dihadapi pun kian kompleks dengan adanya proyek-proyek baru. PT PJB mengantisipasi potensi permasalahan hukum dengan menggandeng Kejaksaan. Kerja sama ini telah dilakukan sejak tahun 2010 dan makin intensif sejak setahun terakhir karena PT PJB mendapatkan banyak penugasan dari PLN.

Minggu lalu PT PJB kembali menandatangani nota kesepahaman dengan Kejaksaan RI. Kerja sama antar dua institusi ini diwujudkan dalam bentuk penandatangan nota kesepakatan antara Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Loeke Larasati A. dengan Direktur Utama PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Iwan Agung Firstantara di Surabaya (Jumat, 2/3). Penandatanganan juga dilakukan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur E.S. Maruli Hutagalung dengan Direktur Pengembangan dan Niaga PT. PJB Henky Heru Basudewo.

Kerja sama itu diantaranya meliputi pemberian bantuan hukum (non litigasi dan litigasi), pertimbangan hukum baik dalam bentuk pendapat hukum, pendampingan hukum maupun audit hukum, serta tindakan hukum lain dalam rangka menyelamatkan dan memulihkan keuangan/kekayaan negara dan permasalahan lain pada bidang hukum Perdata dan Tata Usaha Negara yang dihadapi PT PJB dan anak perusahaan PT PJB beserta seluruh jajarannya. Selain itu, kerjasama juga meliputi peningkatan kompetensi teknis para pihak melalui lokakarya (workshop), seminar dan sosialisasi.

“Kerja sama dan pendampingan ini sangat penting untuk mengantisipasi munculnya potensi permasalahan di bidang hukum. Kami berharap agar kerja sama ini dapat mendukung PT PJB dalam mewujudkan proyek-proyek pembangkit sebagai bagian dari upaya melistriki Nusantara dari Sabang sampai Merauke,” kata Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara.

Sementara itu, Jamdatun Loeke Larasati A memaparkan bahwa nota kesepakatan merupakan wujud nyata dukungan Korps Adhyaksa terhadap upaya pemerintah memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. “Pendampingan hukum yang diberikan Bidang Datun Kejaksaan sejalan dengan arahan Inpres Nomor 1 Tahun 2016 yang menugaskan kepada Jaksa Agung RI untuk melakukan pendampingan/ pertimbangan hukum, hal ini sesuai dengan prinsip mengedepankan pencegahan, mengurangi penyimpangan dan meningkatkan kepatuhan,” kata Jamdatun.

Mewujudkan Ekowisata Pantai Sidem

Langit cerah dan suasana khas pesisir pantai Sidem menyambut kedatangan tim CSR PT PJB UP Brantas pada Rabu (28/2) pagi. Tim yang dipimpin oleh Reddy Marhenanto selaku Manajer Keuangan & Administrasi UP Brantas datang untuk memantau progres pelaksanaan kegiatan CSR hasil kerjasama dengan Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB). Program CSR yang sudah dilaksanakan sejak 2014 ini merupakan salah satu program CSR PJB yang bersifat sustainable.

Kolaborasi baik antara PJB Brantas dan civitas akademika Universitas Brawijaya memiliki tujuan untuk meningkatkan perekenomian masyarakat sekitar melalui program desa ekowisata, juga menjaga kelestarian pesisir pantai Sidem dengan penanaman cemara udang dan pemanfaatan limbah laut yang disulap menjadi berbagai produk kerajinan.

“Ada goal besar yang ingin dicapai, (yaitu) kegiatan penjagaan lingkungan berdampak pada ekonomi masyarakat sekitar. Untuk mencapai goal tersebut, diharapkan antusiasme masyarakat Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) bisa terjaga,” ujar Dhira Kurniawan Saputra, perwakilan dari FPIK UB.

Pada kesempatan ini, PT PJB UP Brantas mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Tulungagung atas upayanya dalam memajukan masyarakat sekitar serta menjaga kelestarian alam secara berkelanjutan.

“Terima kasih kepada PT PJB UP Brantas atas kepeduliannya dalam pengembangan pariwisata pantai Sidem. Kami beserta MUSPIKA akan sama-sama membantu pengembangan pariwisata di sini bersama Pokdarwis,” Heru, perwakilan Dinas Pariwisata Tulungagung, menambahkan.

Selain untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar melalui desa ekowisata, PJB juga berupaya menjaga kehandalan Unit Pembangkitnya melalui konservasi alam sekitar.

“Diawali dengan menanam 3000 cemara udang, itu membantu mencegah uap air laut masuk ke mesin pembangkit. Sehingga mesin pembangkit tidak terkorosi.” tutup Reddy dalam sambutannya. (cps)

BPWC Bagikan Helm untuk Masyarakat

Budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) tidak hanya diterapkan bagi karyawan di lingkungan PT PJB. Namun juga bagi rekanan serta pihak ketiga yang berkerja di lingkungan PT PJB. Bahkan di lingkungan PT PJB Badan Pengelola Waduk Cirata (BPWC), budaya ini juga disebarkan bagi warga yang tinggal di sekitar kompleks unit tersebut.

Hari ini Rabu (28/02), BPWC membagikan helm SNI kepada masyarakat yang tinggal di sekitar kompleks kantor PT PJB BPWC. Kegiatan ini merupakan upaya untuk membudayakan pemakaian helm standar dalam berkendaraan untuk keselamatan diri dan penumpangnya. Pembagian helm dilakukan di depan Taman CSR yang ada di kompleks BPWC, Cipeundeuy, Bandung Barat.

Program pembagian helm SNI dilakukan PT PJB BPWC bekerja sama dengan Polda Jawa Barat sebagai upaya untuk mengurangi kecelakaan saat berkendara. Pembagian helm dihadiri oleh AKBP Daros ( Kabag Op Dit Polda Jabar ), Kompol Permana (Perwira keamanan PLTA Cirata), Manager Keuangan dan Administrasi BPWC M. Najib, serta Spv Pengamanan Aset dan CSR BPWC Rizki Tri Pamungkas. Selain itu hadir juga warga masyarakat dan persatuan tukang ojek di Cirata. (azz)

Normalisasi dan Rehabilitasi Citarum

Presiden Joko Widodo mengunjungi hulu Sungai Citarum yang ada di Situ Cisanti, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Kamis (22/2) pagi tadi. Kunjungan dimaksudkan untuk melihat perkembangan normalisasi sungai Citarum yang telah dicanangkan sejak 1 Februari 2018 lalu. Acara dihadiri oleh Menteri KLHK, Pangdam III Siliwangi, Gubernur Jawa serta anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Agum Gumelar. Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara juga hadir sebagai undangan dalam kesempatan tersebut.

Penanggulangan pencemaran dan kerusakan daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung dicanangkan berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi sungai tersebut. Penurunan debit air Sungai Citarum sudah pada tahap menghawatirkan, demikian juga dengan pencemaran di dalamnya. Sungai itu merupakan sumber penghidupan bagi masyarakat Jawa Barat dan DKI Jakarta. Selain untuk pengairan, air Citarum juga digunakan sebagai bahan baku air minum di kedua propinsi tersebut.

PT PJB ikut berperan dalam program penanggulangan pencemaran dan kerusakan DAS Citarum. Kontribusi PJB berupa program penghijauan dan program CSR di sepanjang DAS Citarum, terutama di hulu sungai yang merupakan sumber utama mata air sungai tersebut. Program ini dilakukan pada wilayah Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cianjur serta Kabupaten Purwakarta. Daerah itu merupakan wilayah operasional Badan Pengelola Waduk Cirata, salah satu unit PJB. Kontribusi yang dilakukan menjadi salah satu wujud komitmen manajemen PJB dalam kepedulian terhadap kelestarian lingkungan di seluruh wilayah operasionalnya. (dod)

Sarana Air Bersih untuk Dusun Mendalan


Air bersih mempunyai peranan sangat penting dalam kesehatan maupun standard kualitas hidup masyarakat. Prasarana air bersih menjadi kebutuhan yang selayaknya mudah diakses oleh masyarakat. Termasuk bagi warga Dusun Mendalan, Desa Pondok Agung, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang.

Warga Dusun Mendalan kini mendapatkan kemudahan untuk mendapatkan air bersih. Mereka tak Untuk perlu risau dengan persediaan air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Tandon air yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bagi empat RT di dusun itu kini telah tersedia.

Keberadaan tandon air di Dusun Mendalan merupakan salah satu bentuk kepedulian PT PJB Unit Pembangkitan Brantas bagi warga sekitar. Bantuan CSR tersebut diserahkan kepada warga pada Senin (29/1) oleh Manajer Keuangan & Administrasi PT PJB UP Brantas, Reddy Marhenanto.

Pada kesempatan itu, Reddy mengungkapkan pentingnya air bersih bagi kehidupan manusia. Ia berpesan agar masyarakat dapat ikut berperan aktif memelihara kelestarian sumber air bersih agar dapat dinikmati hingga anak cucu kelak.

Selain itu, Ia juga berharap agar masyarakat dapat merawat dan memelihara kebersihan fasilitas tandon secara berkesinambungan. Sinergi yang telah terjalin antata PJB dengan masyarakat sekitar PLTAnya, diharapkan dapat terus ditingkatkan dalam upaya untuk menebarkan kebermanfaatan yang lebih banyak lagi.(hsn)

Wokshop Pengisian e-LHKPN dan Pencegahan Gratifikasi

Menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) merupakan salah satu kewajiban yang harus disampaikan oleh para penyelenggara negara. Sebagai perusahaan yang mengelola aset negara, para pejabat di lingkungan PT PJB juga berkewajiban untuk melaporkan LHKPN sesuai dengan aturan yang ada. Laporan ini merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi di kalangan penyelenggara negara.

 

Sejak 1 Januari 2017 penyampaian LHKPN dilakukan secara elektronik melalui aplikasi e-LHKPN. Sistem ini memudahkan dalam membuat dan menyampaikan LHKPN. Meskipun demikian PJB memerlukan bimbingan dari KPK terutama terkait hal-hal yang bersifat teknis. Untuk itu PJB mengadakan workshop pengisian e-LHKPN di kantor pusat Surabaya pada Selasa (30/1). Selain bimbingan teknis e-LHKPN, workshop yang dihadiri oleh pejabat di lingkungan PJB Grup ini juga diisi dengan pemaparan terkait gratifikasi.

 

Bimbingan Teknis Pengisian e-LHKPN disampaikan oleh Spesialis Pendaftaran dan Pemeriksaan LHKPN Hardy Saragih. Pada sesi ini ia menyampaikan sosialisasi terkait LHKPN secara elektronik, tujuan dan manfaat laporan harta kekayaan, pengenalan modul e-LHKPN, serta materi lain terkait Peraturan KPK No.7 Tahun 2016.

Sementara itu, Giri Suprapdiono selaku Direktur Gratifikasi KPK memaparkan bahasan mengenai pencegahan gratifikasi pada sektor ketenagalistrikan. Giri menjelaskan overview pencegahan gratifikasi yang dapat dilakukan di lingkungan ketengalistrikan. Sedangkan bagaimana pedoman pengendalian gratifikasi di lingkungan PLN dijelaskan oleh Kadiv Manajemen Risiko dan Kepatuhan PT PLN (Persero) Wasito Adi. Ia menjabarkan Peraturan Direksi PT PLN Nomor 0076.P/DIR/2017 tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi di PT PLN (Persero). Selain itu dijelaskan pula Peraturan Direksi PT PLN Nomor 0074.P/DIR/2017 tentang Pedoman LHKPN di Lingkungan PT PLN (Persero).

 

Dirut PT PJB, Iwan Agung Firstantara dalam sambutannya mengungkapkan program PJB bersih yang dilakukan untuk mewujudkan PJB yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Upaya untuk mewujudkan PJB bersih dilakukan dengan menerapkan CGC secara konsisten, dan internalisasi budaya perusahaan secara terus menerus. Budaya perusahaan PJB yang mengandung spirit Berkarya, Mengabdi dan Beribadah didalamnya menekankan integritas dan amanah. Selain itu PJB juga telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama antara Direksi PT PJB dan Dewan Komisaris PJB Nomor: 005.K/021/DIR/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Pelaporan dan Pengendalian Gratifikasi.

FGD Pengelolaan Limbah B3


Pengelolaan Limbah B3 merupakan satu rangkaian manajemen Limbah B3 yang meliputi kegiatan pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, pengangkutan, pengolahan dan penimbunan Limbah B3. Penjelasan ini disampaikan oleh Yayah Rodiana dari Direktorat Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam acara FGD di UBJOM Kaltim Teluk, Balikpapan pada Jumat (26/1). FGD dihadiri oleh karyawan UBJOM Kaltim Teluk, Kadiv LK3–2 PT PJB, dan PLN Sektor Pembangkitan Balikpapan.

 

Yayah memaparkan pengelolaan limbah B3, khususnya fly ash dan bottom ash (FABA) harus diawasi terutama terkait skema izin atau rekomendasi pengelolaan limbah B3. Semua industri dihimbau dan diwajibkan untuk melakukan sosialisasi limbah industri. Perusahaan yang tidak melakukan pengelolaan limbah bisa dikenai sanksi pidana dan dicabut izin usahanya.

 

Lebih lanjut, Yayah mengapresiasi Focus Group Discussion (FGD) pengelolaan limbah B3 FABA yang dilakukan oleh PJB. “Dengan adanya FGD dari pertemuan ini, kita harapkan pengelolaannya menjadi lebih lebih baik.” Ia berharap agar selepas FGD setiap unit pembangkit dapat meningkatkan ketepatan dalam pengelolaan limbah B3, baik menyangkut perijinan hingga pemanfaatan limbah. Ketepatan ini diperlukan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan. (ars)

Forum Diskusi Bisnis

Bahasan terkait bagaimana Infrastruktur dapat mendorong pertumbuhan ekonomi didiskusikan pada Forum Diskusi Bisnis di PT PJB Kantor Pusat, Surabaya pada Selasa (23/1). Acara dihelat oleh PJB Academy bekerja sama dengan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (KAFEGAMA – MM). Sejumlah ahli dihadirkan dalam forum diskusi setengah hari tersebut. Diantaranya Ketua Umum KAFEGAMA MM UGM Drs A. Z, Ikang Fawzi, MBA, Ekonom UGM A. Tony Prasetiantono, Ph. D, Direktur Marketing Ciputra Dr Agung Krisprimandoyo, dan Dirut PT PJB Iwan Agung Firstantara.

 

Infrastruktur diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Para calon investor selalu menanyakan kecukupan pasokan energi listrik ketika akan berinvestasi di suatu daerah. Oleh karena itu sebagai bagian dari keluarga besar PT PLN (Persero) yang mendapat amanah menyediakan energi listrik, PT PJB berupaya keras untuk mensukseskan Program 35.000 MW. “Kami haqqul yaqin bahwa program 35.000 Mega Watt akan memberi manfaat yang sangat besar bagi masyarakat dan turut serta mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah dan ekonomi nasional,” kata Dirut PT PJB Iwan Agung Firstantara.

 

PT PJB mendapatkan penugasan untuk membangun pembangkit dengan total kapasitas 11.472 MW sebagai bagian dari Program 35. MW. Iwan Agung memaparkan proses pembangunan pembangkit itu akan dilakukan secara secara bertahap hingga tahun 2021. Tahun depan ditargetkan bisa COD (Commercial Operation Date / beroperasi secara komersial) 2.560 MW, meliputi PLTU Jawa 7 unit 1, MPP 360 MW, PLTU Cilacap Expantion, dan Cirata Floating PV. Pada tahun 2020 akan menyusul COD 1.650 MW, meliputi PLTU Jawa 7 Unit 2, dan Add on Muara Tawar Blok 234. Selanjutnya pada tahun 2021 akan COD 1.400 MW, yang terdiri dari PLTU Sumut 2 dan PLTGU Jawa 3.

 

Selain menyukseskan Program 35.000 MW, PT PJB juga ikut berperan dalam mendukung program-program strategis PLN lainnya. Diantaranya membangun dan mengembangkan pembangkit dengan tarif muran yang berlokasi di pusat beban, mengembangkan pembangkit existing, menjalankan penugasan dari PLN, mengembangkan pembangkit EBT, menjalankan program efisiensi dan penurunan BPP, serta menjaga keandalan sistem. Dalam program penurunan biaya pokok produksi listrik (BPP) tahun 2017 PJB berhasil menghemat hingga Rp 1,7 triliun dari target Rp 1,5 triliun.

PLN, PJB dan ITS Sinergikan Dunia Bisnis dan Akademis

PT PLN (Persero) Bisnis Regional Sumatra, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menandatangani dokumen Kesepakatan Pokok (Head of Agreement /HoA) kerja sama penelitian dan penerapan teknologi ketenagalistrikan di Gedung Rektorat ITS Surabaya. 

Kerja sama untuk meningkatkan sinergi antara institusi bisnis dengan institusi akademisi itu merupakan tindak lanjut dari MoU terkait pendidikan, penelitian dan penerapan teknologi ketenagalistrikan yang ditandatangani Direktur Human Capital Management PT PLN (Persero), Muhamad Ali, dengan Rektor ITS, Prof. Joni Hermana, pada 29 November 2017 yang lalu.

 

HoA merupakan perjanjian yang lebih mengikat daripada MoU, yang berisi gambaran umum lingkup pekerjaan kerjasama unit-unit PLN dengan ITS. Ada tujuh HoA yang ditandatangi ITS, enam dengan unit-unit PLN Bisnis Regional Sumatra dan satu dengan PT PJB.

 

Penandatangan HoA disaksikan oleh Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN (Persero) dan Rektor ITS. Pada kesempatan itu, General Manager unit-unit PLN Regional Sumatera, yang diwakili oleh Unit Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan ,Wilayah Sumut, Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Wilayah Bangka Belitung dan Distribusi Lampung, menandatangani HoA dengan ITS yang diwaili Kepala Badan Pengembangan dan Pengelola Usaha (BPPU) ITS.

 

Sementara itu HoA antara PT PJB dengan BPPU ITS dilakukan oleh Kepala Satuan Teknologi dan Enjiniring PT PJB Teguh Widjajanto dan Kepla BPPU ITS Dr Ir Ketut Gunarta MT. Penandatanganan HoA yang disaksikan Direktur Utama PT PJB itu berisi 11 rencana kerjasama di bidang pembangkitan tenaga listrik. Ruang lingkup yang akan dikerjasamakan meliputi konsultasi, kajian serta joint riset. Diantaranya konsultasi dan implementasi Failure Model dan Cause Matrix System, kajian heat balance dan permasalahan FTP1, kajian dan implementasi hydrokinetik dan joint riset pemanfaatan fly ash dan bottom ash (FABA).

 

ITS dan PT PJB akan melakukan kerja sama penelitian dan pengembangan serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi secara optimal pada pengelolaan sektor ketenagalistrikan. “Kerja sama ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan menunjang proses pembangunan nasional yang berkelanjutan,” kata Diretur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara. “Selain kerja sama ini, kami telah melakukan beberapa kerja sama dengan ITS. Diantaranya kerja sama pengembangan EBT yang diharapkan bisa terwujud tahun ini.”

 

Sinergi yang terjalin antara pemerintah, institusi bisnis dan akademisi merupakan salah satu ciri negara maju. Pendatanganan HoA antara PLN, PJB dan ITS menurut Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto merupakan langkah menuju sinergi tersebut. Setidaknya ada tiga kerjasama yang akan difokuskan tahun ini terkait hiden capacity, kajian FABA sebagai limbah non B3, dan pengembangan motor listrik untuk keperluan nelayan dan pariwisata.

 

Kerjasama bidang ketenagalistikan yang dilakukan, selain di bidang pembangkitan juga meliputi bidang transmisi, distribusi, dan teknologi bidang ketenagalistrikan. Berikut beberapa topik kerja sama yang ditandatangani :
– Pemodelan aliran dan Pembakaran CFB dan PC Boiler PLTU (KIT SBS dan KIT SBU)
– Studi water intake dan outlet, water dan steam boiler PLTU, Monitoring dan evaluasi program-program proper emas PLTGU Indralaya (KIT SBS)
– Studi kharakterisasi, pendampingan dan pemanfaatan FABA PLTU (KIT SBS,KIT SBUWRKR dan Wilayah Babel)
– Studi Efektifitas Organisasi Operasi dan Pemeliharaan Pembangkit (Kompetensi SDM, Supply Chain Management dan Asset Management) (KIT SBU)
– Pemodelan Laju Air Sedimentasi di Unloading Jetty PLTU Nagan Raya, Audit Energi untuk Peningkatan Efisiensi di PLTU, Assesment Efektivitas Cathodic Protection di PLTU (KIT SBU)
– Studi Smart Grid (Micro Grid) dengan Renewable Source (PV / wind) di daerah Kepulauan (WRKR dan Distribusi Lampung)
– Studi pemanfaatan dan pembuatan prototype motor listrik untuk perahu nelayan dan pariwisata (Wilayah Babel dan Distribusi Lampung)
– Studi Pembangunan Sistem Kelistrikan dengan Pemberdayaan Masyarakat melalui Potensi Pembangkit Biomass di Pulau Nias (Wilayah Sumut)
– Studi Pembangunan Transmisi Tegangan Tinggi dari Pulau Bangka ke Pulau Belitung (Wilayah Babel)
– Studi di bidang operasi dan pemeliharaan pembangkit, serta pemanfaatan FABA PLTU (PT PJB)

Kompetisi K3 PJB

25 kontingen dari unit eksisting, jasa operasi dan pemeliharaan serta unit PJB lainnya saat ini tengah berkompetisi menunjukan keunggulan mereka di bidang K3. Kompetisi tahunan pada Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ini menjadi salah satu bahan evaluasi sejauh mana tingkat kompetensi K3 di unit PJB. 

Sejumlah program dipertandingkan, meliputi lomba fire and rescue, simulasi tanggap darurat, program budaya K3, media kreatif K3, house keeping 5S Dan index cleaness, eksibisi simulasi tanggap darurat, serta eksibisi house keeping 5S dan index cleaness. Lokasi lomba di beberapa unit PJB seperti UP Paiton, UP Brantas dan unit lainnya. Pengumuman pemenang dan penganugrahan gelar juara umum akan dilakukan saat penutupan Bulan K3 PT PJB pada Februari mendatang.

 

Bulan K3 PT PJB dibuka oleh Direktur Human Capital Management PT PLN (Persero), Muhammad Ali pada Selasa (16/1) di pelataran Unit Pembangkitan Paiton. Pembukaan dimeriahkan dengan defile masing-masing kontingen dan sajian tarian khas daerah Banyuwangi.

 

Meningkatkan Budaya K3 pada Seluruh Karyawan PJB sebagai bentuk Perwujudan Transformasi Korporat PJB pada Bulan K3 tahun 2018 menjadi tema yang diambil PT PJB dalam bulan K3 tahun 2018. “Tema ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan ketaatan pemenuhan K3, serta kesiapsiagaan seluruh insan PJB dalam mengendalikan, mencegah serta menghadapi setiap risiko kegiatan perusahaan yang berdampak pada K3,” kata Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara.

 

Dirut mengapresiasi Polisi K3 Unit Pembangkitan Paiton yang tiap hari berpatroli mengigatkan karyawan terhadap segala hal yang bertentangan dengan kaidah K3. Keberadaan Polisis K3 terbukti ampuh mendisiplinkan karyawan untuk mematuhi kaidah K3.

 

Sementara itu dalam sambutannya, Direktur HCM PT PLN mengingatkan pentingnya K3 bagi pencapaian kinerja perusahaan. Satu kecelakaan kerja yang terjadi akan mengurangi penilaian kinerja perusahaan secara signifikan. Beliau berpesan agar budaya K3 dapat dilekatkan dalam diri masing-masing karyawan.

 

Selamat bertanding para kontingen K3, tunjukkan bahwa anda mampu menjadi yang terbaik!

PT PJB Persembahkan PROPER Emas untuk PLN

Keberhasilan PT PJB Unit Pembangkitan (UP) Paiton meraih PROPER Emas, sebagai satu-satunya perusahaan di bidang pembangkitan energi listrik di Indonesia dipersembahkan kepada PT PLN (Persero). 

Piala diserahkan oleh Direktur Utama PJB, Iwan Agung Firstantara, kepada Direktur Human Capital Management PT PLN (Persero), Muhammad Ali pada Selasa (16/1) di pelataran UP Paiton, Probolinggo. Acara yang bersamaan dengan pembukaan bulan K3 it juga disaksikan oleh Dirjen PPKL KLHK M.R. Karliansyah, Sekretaris Dirjen PPKL KLHK Sigit Reliantoro dan Ketua Dewan Pertimbangan PROPER Prof. Sudarto.

 

“Kami berharap keberadaan Piala PROPER Emas ini di PLN dapat menginspirasi dan memacu semangat pembangkit di Indonesia, khususnya pembangkit yang ada di lingkungan PLN untuk meningkatkan kinerja lingkungan, demi terciptanya hubungan yang harmoni pembangkit listrik dengan lingkungan,” kata Direktur Utama PJB, Iwan Agung Firstantara.

 

PROPER Emas diperoleh PT PJB Unit Pembangkitan Paiton melalui perjalanan panjang dalam menciptakan keunggulan lingkungan. PLTU berbahan bakar batubara ini melakukan berbagai upaya efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya alam dan pemberdayaan masyarakat secara konsisten dan berkesinambungan. Pengelolaan lingkungan dilakukan sesuai yang digariskan pemerintah, bahkan melebihi dari yang apa dipersyaratkan dalam ketentuan perundang-undangan.

 

Berdasarkan berchmarking yang dilakukan ITS Kemitraan, dalam hal pemanfaatan suberdaya alam PT PJB Unit Pembangkitan Paiton berhasil masuk dalam jajaran TOP TEN terbaik dunia.

 

Dalam hal efisiensi energi misalnya, PT PJB Unit Pembangkitan Paiton berhasil meningkatkan efisiensi PLTU sebesar 0,5 persen, setara dengan efisiensi energi 141.472,33 Giga Joule (GJ) atau Rp 4,5 Miliar per tahun dan menempatkan pada posisi peringkat ke-4 terbaik dunia dengan intensitas energi 0,00712 GJ atau setara dengan 25,64 GJ/GWh.

 

Sedangkan dalam upaya penurunan emisi gas buang, PT PJB Unit Pembangkitan Paiton melakukan condenser cleaning pada saat unit beroperasi normal, bukan saat unit shut down. Walaupun berisiko, program ini tetap dilaksanakan dan berhasil meningkatkan efisiensi termal 0,254 persen, sehingga menghemat pemakaian batu bara dan mengurangi emisi sebesar 15.915,76 ton CO2/tahun. Upaya lain juga dilakukan untuk menurunkan emisi gas buang adalah modifikasi fin tube boiler, dan berhasil menurunkan emisi 532.933,01 ton CO2/tahun. Upaya-upaya tersebut menempatkan UP Paiton dalam hal intensitas emisi menduduki peringkat 9 terbaik dunia.

 

Sementara terkait pengolahan limbah padat non B3, banyak upaya yang dilakukan, diantaranya adalah pemanfaatan limbah berbasis ekonomi kreatif. Limbah diolah kembali menjadi aneka kerajinan tangan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Dalam hal intensitas limbah padat non B3, PT PJB Unit Pembangkitan Paiton menempati 6 terbaik dunia.

 

Keberhasilan juga diperlihatkan dalam pemanfaatan air dan penurunan beban pencemaran. Dengan berbagai upaya, PT PJB Unit Pembangkitan Paiton dalam hal intensitas air limbah menempati peringkat 10 terbaik dunia. Salah satu upaya yang cukup mennjol adalah inovasi dalam pendingin Motor CWP dengan sistem tertutup, sehingga tidak ada air yang terbuang.

 

Selain berhasil melakukan efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya alam, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai PJB Unit Pembangkitan Paiton memiliki keunggulan dalam pelaksanaan program CSR, terutama Program Organik Integrated System (OIS) yang diwujudkan dalam bentuk Pertanian Selaras Alam atau Pertanian Organik di Desa Jabung Candi, Kecamatan Paiton.

 

Program ini berhasil menghilangkan ketergantungan petani terhadap obat-obatan dan pupuk kimia, serta meningkatkan produktivitas lahan pertanian dari 6,7 ton padi per hektar menjadi 11,6 ton padi per hektar. Keberhasilan itu menginspirasi banyak petani di daerah sekitar. Program OIS pun secara alami bergulir bak bola salju, hingga wilayah Paiton dan sekitarnya kini dikenal sebagai Setra Pertanian Organik.

 

Sistem pertanian organik dikembangkan bukan hanya dilahan pertanian, tetapi juga di pekarangan rumah dalam bentuk budidaya aneka sayuran organik. Ada yang langsung ditanam di tanah, ada yang mengggunakan media polibag dan ada pula yang dalam bntuk hidroponik dengan media paralon. Sebagian diantara mereka mengolah hasil pertanian menjadi aneka makanan dan minuman organik. Wilayah kecamatan Paiton dan Gending akhirnya dikebagai Sentra Pertanian Organik dan menjadi tempat benchmarking petani-petani dari berbagai daerah di Indonesia.

 

PT PJB Unit Pembangkitan Paiton yang juga mendapat apresiasi dari KLHK adalah kebersihan kawasan pesisir sekitar pembangkit dan pelestarian terumbu karang. Terumbu karang terpelihara dan berkembang dengan baik di dekat pembangkit listrik. PJB berhasil menciptakan keharmonisan antara pembangkit dengan ekosistem laut, kata Sekretaris Tim PROPER KLHK, Sigit Reliantoro, ketika melakukan kunjungan lapangan ke Paiton beberapa waktu lalu.

 

Terumbu karang merupakan ekosistem unik perairan tropis dengan tingkat kesuburan, keanekaragaman biota, dan nilai estika yang tiggi, namun juga termasuk biota yang paling peka terhadap perubahan kualitas lingkungan. Termasuk juga pada terumbu karang yang berada di perairan sekitar PLTU Paiton, dimana dengan aktifitas sebagai pembangkitan listrik dapat menyebabkan perubahan kualitas lingkungan perairan PLTU Paiton, yang akan mempengaruhi faktor pembatas pertumbuhan terumbu karang. UP Paiton berhasil menjaga lingkungan dengan baik, sehingga prasyarat pertubuhan terumbu karang dapat terpenuhi, yaitu: suhu perairan, kecerahan (kejernihan air), salinitas, dan sedimentasi.

 

Kawasan pesisir sekitar pembangkit terlihat bersih, dan terumbu karang berkembang dan terawat dengan baik. Pelestarian terumbu karang dilakukan UP Paiton melalui transplantasi dan penanaman bersama siswa dan warga sekitar. Pelatihan perawatan dan penanaman diberikan kepada warga dan siswa, sehingga terumbu karang terpelihara dengan baik dan menjadi rumah bagi bermacam jenis ikan. Nelayan tidak perlu jauh-jauh ke tengah laut untuk mencari ikan. PJB juga membuka Spot Tourism untuk diving di perairan sekitar pembangkit. (*)