Hubungi kami melalui info@plnnusantarapower.co.id atau +62318283180

Logo PLN Nusantara Power

Our Contacts

Jl. Ketintang Baru No. 11 Surabaya

info@plnnusantarapower.co.id

+62 31 8283180

Tenayan Bike to Work

Saat ini bersepeda sudah menjadi aktivitas dan gaya hidup kaum urban. Kita mungkin sering mendengar istilah Bike to Work alias pergi bekerja memakai sepeda. Sepeda bisa menjadi alat transportasi yang lincah dalam menembus kemacetan di jalanan kota besar. Banyak hal yang bisa didapatkan ketika kita bersepeda. Selain badan yang sehat dan bugar, bersepeda merupakan sarana transportasi solutif bebas polusi.

Pada Jumat (11/5) dengan semangat go green and keep healthy karyawan PT PJB UBJOM Tenayan mengadakan kegiatan bersepeda menuju unit tempat bekerja. Bila dalam keseharian karyawan berangkat menuju tempat kerja menggunakan kendaraan bermotor, kali ini mereka bersepeda dipimpin General Manajer PT PJB UBJOM Tenayan Wasito. Jarak 10 km dilibas dengan penuh kebersamaan dan keceriaan. Kegiatan ini juga mendukung kegiatan Jumat sehat yang setiap minggu rutin dilakukan di UBJOM Tenayan.

Seluruh Manajemen dan karyawan yang tergabung dalam Tenayan Cycle Club turut aktif dalam Tenayan Bike to Work. Langit bersahabat pagi itu turut membantu suksesnya kegiatan . Cuaca yang cerah seakan menggambarkan semangat karyawan dalam mengayuh sepedanya.

Sejauh mata memandang, keasrian alam dan hijaunya pemandangan membuat sejuk hati dan mata. Danau kecil yang ditemui pada jalur membuat peserta menghentikan putaran roda sepeda. Mereka terpicu rasa penasaran dan keinginan untuk mengambil gambar sebagai rekam jejak petualang hari itu. Di sepanjang jalan menuju PLTU Tenayan, hati senantiasa membisikkan betapa indah anugerah alam yang diciptakan Sang Maha Kuasa.

Tidak ada rasa canggung ataupun sungkan antara atasan maupun bawahan ketika aktivitas bersepeda menyatukan semangat tiap karyawan. Komunikasi menyatu, gerakan selaras, dan tujuan sama, yakni bersama-sama menuju PLTU Tenayan. Kegiatan sepeda tersebut selain bermanfaat untuk kesehatan juga membentuk hubungan psikologis yang kuat antara manajemen dan karyawan di lingkungan PT PJB UBJOM PLTU Tenayan. Dengan bersepeda diharapkan mampu menambah kekompakan dan solidaritas karyawan di PT PJB UBJOM PLTU Tenayan. Men Sana in Corpore Sano, “Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”. (jun, grg)

Kelas Alam SDN 3 Cisarua

 

Fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar pada beberapa di sekitar unit pembangkit (UP) Cirata masih minim. Salah satunya di SDN 3 Cisarua, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta. Sekolah dengan siswa berjumlah 59 orang itu hanya memiliki 3 ruang kelas. Sehingga kegiatan belajar mengajar dari dua kelas terpaksa digabungkan dalam satu ruangan.

UP Cirata memberikan bantuan dua bangunan kelas alam untuk medukung kegiatan belajar mengajar pada SDN 3 Cisarua. Peresmian bangunan tersebut dilakukan pada Rabu (9/5) oleh General Manager UP Cirata, Muhammad Munir. Beberapa tokoh masyarakat hadir dalam peresmian itu, diantaranya Kepala Desa Cisarua, Dinas Pendidikan Kecamatan Tegalwaru, Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Ketua RW sekitar, dan para siswa SDN 3 Cisarua.

Dalam sambutannya, Muhammad Munir menyampaikan bahwa bantuan bangunan kelas alam merupakan wujud kepedulian PT PJB UP Cirata kepada dunia pendidikan. Ia berharap agar bantuan tersebut bermanfaat dan para murid SDN 3 Cisarua dapat belajar dengan lebih nyaman. Lebih lanjut diuraikan bahwa kepedulian UP Cirata tidak hanya di bidang infrastruktur semata. Bantuan juga diwujudkan dalam program lainnya yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan masyarakat sekitar. (ric)

Gelar Pasukan Safety UP Cirata

 

Menjaga keselamatan pada saat bekerja merupakan tanggung jawab seluruh pekerja yang berada di area tersebut. Hal ini berlaku untuk semua unit kerja PJB, termasuk Unit Pembangkitan (UP) Cirata. Unit yang mengelola PLTA Cirata ini berkomitmen untuk menjunjung tinggi keselamatan kerja baik bagi karyawan maupun mitra kerja yang berada di area unit tersebut.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen dalam menjaga keselamatan kerja dari seluruh elemen yang bergabung pada proses bisnisnya, UP Cirata mengadakan acara ‘Gelar Pasukan Safety’. Kegiatan di komplek UP Cirata, Puwakarta itu diadakan pada Rabu (9/5) lalu.

Gelar Pasukan Safety Cirata dibuka dengan sosialisasi Hari Jum’at Bebas Rokok serta komitmen HIV Aids dan Anti Napza oleh General Manager UP Cirata Muhammad Munir. Dalam sosialisasi tersebut ditekankan bahwa pada hari Jum’at baik karyawan maupun mitra kerja dilarang merokok di area UP Cirata. Acara dilanjutkan dengan himbauan dari jajaran manajemen mengenai Permit To Work, Kebersihan Lingkungan Kerja dan Efisiensi Energi.

Simulasi pemadaman kebakaran menjadi acara puncak dalam Gelar Pasukan Safety. Simulasi dilakukan bersama antara jajaran manajemen dan perwakilan mitra kerja UP Cirata, yaitu PT Andritz Hydro dan PT Sentinel Mitra Adiyaksa. Kegiatan ini menjadi pengalaman baru bagi mitra maupun jajaran manajemen UP Ciarat. Rangkaian acara ini memberi pelajaran terkait tindakan pertama yang harus dilakukan apabila terjadi kebakaran di area Cirata.

Gelar Pasukan Safety menjadi ajang pertama kali yang dilaksanakan oleh PT PJB dan UP Cirata merupakan pelopornya. Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran PT PJB beserta seluruh elemennya dalam menerapkan keselamatan di area kerja. (zrp)

PJB Raih Innovative Company in Utility Sector.

 

Upaya PT PJB untuk menciptakan reputasi/citra positif di masyarakat melalui kinerjanya mendapatkan apresiasi dalam ajang Indonesia Most Admired Companies Award 2018. Penghargaan diserahkan oleh Chief Editor Warta Ekonomi, Muhammad Ihsan, didampingi Pimpinan Perusahaan Warta Ekonomi, Bram S Putro, dan diterima oleh General Manajer PT PJB Unit Pengembangan Bisnis, Vernon Sapalatua Tampubolon di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Rabu (9/5). PT PJB menjadi salah satu perusahaan yang dikagumi/diidamkan (most admired) di dalam kategori Special Mention: Innovative Company in Utility Sector.

Pelaksanaan Indonesia Most Admired Companies Award telah memasuki tahun ke-15. Tahun ini, Warta Ekonomi melakukan pengambilan data primer dan sekunder melalui aplikasi sosial media Jakpat. Aplikasi jajak pendapat ini mampu menghimpun opini masyarakat secara langsung melalui jaringan online.

Ada tiga dimensi penilaian yang diperhatikan dalam menentukan perusahaan idaman. Diantaranya Profit Champion (perusahaan yang menghasilkan profit), People Champion (perusahaan yang memiliki employee satisfaction tinggi dan identitas budaya perusahaan yang kuat), serta Planet Champion (perusahaan yang memiliki kontribusi kuat terhadap masyarakat dan lingkungan hidup).

Penghargaan yang diterima merupakan cerminan hasil seluruh upaya tanpa henti oleh PT PJB dalam memberikan kontribusi terbaik kepada masyarakat dan bangsa Indonesia. (sau)

Gotong Royong Menyediakan Listrik

 

Listrik kini menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat. Selain mendukung aktivitas domestik, berbagai pekerjaan juga menuntut adanya pasokan listrik yang andal dan stabil. Namun, ketersediaan listrik seringkali belum maksimal di daerah-daerah dengan kondisi geografis yang sulit dijangkau. Salah satunya di Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

Kondisi ini kemudian membuat PT PJB Unit Pembangkitan (UP) Paiton mengajak masyarakat Desa Andung Biru untuk menggunakan potensi yang ada di desanya. Mereka digerakkan untuk memanfaatkan aliran Sungai Pekalen sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH).

Perjuangan masyarakat Andung Biru membuahkan hasil. Di desa berhawa sejuk itu, saat ini telah berdiri PLTMH Andung Biru II berkapasitas 1×40 KW. PLTMH itu diresmikan pada Rabu (9/5) oleh General Manager PT PJB UP Paiton bersama dengan instansi terkait. Diantaranya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Probolinggo, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka) Tiris, Pemerintah Desa Andung Biru, dan Kelompok Masyarakat Tirta Pijar selaku inisiator dan pengelola PLTMH.

“Sebagai salah satu perusahaan milik Negara, kami terus berusaha hadir di masyarakat, salah satunya melalui program CSR ini. Mudah-mudahan PLTMH ini dapat dimafaatkan dengan maksimal,” ujar Mustofa Abdillah, General Manager PT PJB UP Paiton dalam sambutannya.

Mustofa berharap agar kerja sama yang telah terjalin tidak hanya berhenti pada penyediaan listrik, tapi juga betkembanh pada pemberdayaan masyarakat sekitar melalui usaha kecil dan rumah tangga. “Potensi di Andung Biru ini sangat banyak, ayo sama-sama bergerak ke sana,” pungkasnya.

Rachmad Waluyo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Probolinggo menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak perusahaan atas kontribusinya di masyarakat. “Andung Biru ini akan terus berkembang, dari lang baling (istilah masyarakat untuk pembangkit dengan kincir air) menjadi PLTMH yang tentunya lebih modern dan jangkaunnya juga tambah luas,” imbuhnya.

Saat ini, Kelompok Tirta Pijar telah mengoperasikan 2 PLTMH dengan kapasitas total 120 KW yang mampu melistriki lebih dari 650 Kepala Keluarga. Satu PLTMH lain dengan kapasitas 2×40 KW merupakan swadaya masyarakat yang sebelumnya berkapasitas 2×25 KW.

“Alhamdulillah selain PLTMH yang baru ini, PJB telah membantu meningkatkan kapasitas PLTMH yang lama dari masing-masing 25 KW menjadi 40 KW dengan penggantian pipa dan generator,” ungkap Moh. Rasid, Ketua Kelompok Tirta Pijar.

Rasid menambahkan bahwa masyarakat sangat antusias dan bersedia untuk bekerja secara swadaya selama pembangunan PLTMH. “Tanpa diminta, masyarakat menawarkan sendiri untuk membantu. Meskipun banyak kendala selama proses pembangunan,” jelasnya.

Selain wilayah Desa Andung Biru, PLTMH Andung Biru II juga menjadi tumpuan di sebagian wilayah Desa Sumber Duren, Kecamatan Krucil yang belum mendapatkan pasokan listrik.(ren)

Pemberdayaan Kaum Difabel Melalui Batik

 

Ada yang berbeda dari suasana pelatihan batik Zeng di Sengguruh pagi ini. Jika biasanya suara riuh memenuhi ruang kelas pelatihan, kali ini kelas batik cenderung hening, hanya ada suara mesin pembajak sawah yang terdengar sesekali.

Pelatihan batik di Sengguruh, Malang pada Senin (7/5) kali ini cukup spesial. Seluruh peserta pelatihan sebanyak 21 orang merupakan difabel dimana 11 di antaranya menyandang tunarungu dan tunawicara. Sebelas sahabat difabel itu berasal dari SMP & SMA SLB B/C Kepanjen, yang lokasinya dekat dengan PLTA Sengguruh.

Pelatihan batik Zeng bersama sahabat difabel dibuka oleh Camat Kepanjen, dan dihadiri oleh Lurah Sengguruh, kepala Yayasan SLB B/C Kepanjen, perwakilan tim Humas & CSR PT PJB UP Brantas, serta ketua Yayasan Al-Ikhlas yang selama ini mengurus pelatihan Batik Zeng di Sengguruh.

Dalam sambutannya, Abai Saleh, Camat Kepanjen, turut bangga atas upaya PJB UP Brantas dan kelompok binaan CSR Batik Zeng yang berhasil mempelopori pemberdayaan kaum difabel. Iapun menyatakan dukungannya atas kegiatan ini.

“Kami selaku bagian dari pemerintah dengan teman-teman PJB, akan mendukung acara ini, sebagai satu-satunya sekaligus pelopor batik Eco di Malang, yang memberdayakan kaum difabel di dalamnya.” ujarnya.

Program pelatihan batik Zeng akan berlangsung dalam 2 gelombang. Gelombang pertama dilangsungkan mulai tanggal 7-9 Mei 2018 bertempat di Sekolah Alam Al-Ikhlas, Sengguruh. Sedangkan gelombang kedua direncanakan berlangsung mulai tanggal 14-16 Mei 2018 di Sumberpucung.

Dari pelatihan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi sahabat difabel dalam peningkatan lifeskill sekaligus membuka jalan bagi mereka untuk berkarya lebih dengan perbedaan kemampuan yang ada. (cps)

Menanam Pohon, Menjaga Air Tetap Mengalir

 

 

Menjaga bumi agar tetap hijau dan lestari menjadi tanggung jawab setiap umat manusia. Menyadari tanggung jawab tersebut, masyarakat Desa Gading Wetan, Kecamatan Gading bekerja sama dengan PT PJB Unit Pembangkitan Paiton menyelenggarakan penanaman pohon di aliran sungai Argopuro. Kegiatan dalam rmemperingati Hari Bumi Tahun 2018 itu dilakukan pada Rabu (2/5).

Lokasi penanaman pohon merupakan titik finis wisata arung jeram dan tubing Water Sport Gading Wetan, yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gading Sejahtera. Lokasi ini dipilih untuk mejaga area bibir sungai dari ancaman longsor. Beberapa jenis pohon ditanam pada kesempatan itu, antara lain kelapa, durian, alpukat, kelengkeng, dan petai. Pohon-pohon tersebut akan dikelola oleh masyarakat sekitar untuk kemudian dimafaatkan hasilnya ketika berbuah.

Mustofa Abdillah, General Manager PT PJB UP Paiton menyampaikan rasa syukurnya karena masih banyak orang baik dengan tujuan baik, salah satunya masyarakat Desa Gading Wetan. “PJB akan terus berusaha memberikan manfaat positif bagi masyarakat melalui program CSR perusahaan,” sambungnya.

Sekretaris Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo Tatok Krismarhento mengatakan bahwa Pemerintah terus menjalin kerjasama dengan masyarakat pihak swasta terkait peluang peningkatan ekonomi dari usaha pariwisata yang dikelola oleh masyarakat.

“Penanaman ini menjadi satu bagian usaha membuka Desa Wisata selain adanya rafting dan tubing. Mudah-mudahan ini membuka lapangan pekerjaan untuk pemuda agar mengurangi tingkat pengangguran dan kenakalan pemuda,” pungkasnya dengan berapi-api.

Pada acara ini PT PJB UP Paiton juga menyerahkan bantuan perahu rafting kepada BUMDes Gading Sejahtera guna mendukung operasional Water Sport Gading Wetan sebagai salah satu binaan CSR.(rnd)

Direktur Operasi I Berikan Sharing Knowledge Terkait Boiler CFB

 

Kamis (3/5) bertempat di kantor pusat PT PJB Services, Sugiyanto, Direktur Operasi I PT PJB memberikan sharing knowledge terkait Boiler CFB dan bagaimana potensi eksplosion kepada para peserta yang antara lain adalah rekan-rekan PT PJB Services baik unit maupun pusat. Pada kesempatan ini beliau menyampaikan bagaimana potensi-potensi ledakan yang ada di unit thermal perlu diantisipasi mengingat memang resiko ini di lokal unit pembangkit cukup tinggi.

Beliau juga menyampaikan agar para supervisor unit yang ada di control room paham akan potensi ledakan yang ada sehingga resiko yang ada dapat dikelola dengan baik.
Hal ini menjadi highlight bagi unit-unit yang menggunakan CFB boiler, khususnya bagi unit-unit yang ada di luar Jawa. Secara keseluruhan SOP yang ada dan dilaksanakan dengan baik, adalah kunci dari keamanan.

Teguh Widjajanto, Kepala Satuan Teknologi PT PJB yang juga menjadi salah satu pembicara menjelaskan dan memberikan beberapa contoh kerusakan yang ada di unit. Melalui fakta di lapangan yang ada beliau juga memberikan beberapa solusi yang semestinya dilakukan setelah mengetahui kondisi peralatan yang telah rusak.

Kenangan Tiga Hari Bersama Dekom PT PJB

Kunjungan Dekom PT PJB, Defy Indiyanto Budiarto ke UP Gresik memberi warna berbeda bagi bidang CSR UP Gresik. Kunjungan Dekom termuda di PT PJB ini konsen pada pengelolaan program yang sedang booming dan sangat atractive dalam upaya meraih PROPER emas, *to gold proper*

Hari pertama beliau mengunjungi rencana kawasan minapolitan di kecamatan Sidayu dan bertemu dengan beberapa actuator program.
Di hari kedua mengunjungi program yang menjadi unggulan dalam progres D’Bayur (desa dgn banyak sayur Ring1 Kramatinggil dan sempat bersilaturahmi dengan militan-militan lingkungan seperti bank sampah, arum kraf, dan Paud wasling. Menjelang sore sampai petang bertemu pimpinan MataSeger di Cafe Galeri *Ekokraf* dan asyik bercengkrama dengan budayawan Gresik.

Hari ketiga sangat luar biasa konsen pak dekom termuda ini. Ia ikut hadir dalam kopi bareng Bupati Gresik di pusat kopi kakou (3C) di desa Petiyin Tunggal kecamatan Dukun.
Dan saking konsennya Dekom, sampai-sampai beliau mendelay penerbangan ke Jakarta sampai jam 18.00.

Kenangan tiga hari bersama Dekom PT PJB semoga dapat lebih menyemangati para penggiat program baik dari kalangan internal maupun eksternal. Sinyalemen itu dapat memberi warna berbeda dalam mentrigger kemajuan bersama dan mempercepat tercapainya *to Gold Proper bagi PT PJB UP Gresik*

Kegiatan ngopi bareng berakhir dengan foto bersama para actuator program, dari kalangan masyarakat petani kopi kakao, pemerintah dan PT PJB UP. Gresik khususnya melalui program CSR dan Lingkungannya (msl).

Back Panen Perdana Bina Daun Hijau

Kelompok Tani Organik ‘Bina Daun Hijau’ berbasis Hidroponik di Gampong Meuria Paloh, Kota Lhokseumawe, bersama PJB dan Muspika Rabu (25/4/2018) memanen perdana sayuran hidroponik. Panen dilakukan pada 900 lubang tanam dari 1.800 lubang tanam yang ditanami aneka sayuran seperti, bayam, selada, kangkung, sawi dan jenis lainnya. Sisanya akan dipanen pada hari selanjutnya.

Budidaya sayuran hidroponik kelompok Bina Daun Hijau didukung oleh program Corporate Social Responsibility (CSR) PT PJB UBJOM Arun. Program CSR untuk menciptakan lapangan kerja itu dikelola oleh 21 orang dalam satu kelompok. Tiga orang sebagai pengurus dan selebihnya merupakan anggota.

General Manager PT PJB UBJOM PLTMG Arun, Agus Prastyo Utomo, mengatakan, PT PJB berkomitmen melaksanakan program CSR untuk memberdayakan masyarakat sekitar.
“Diharapkan dengan kehadiran PJB ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, khususnya di wilayah Desa Meuria Paloh,” jelas Agus Prastyo.

Ia menambahkan, sebagai wujud tanggung jawab sosial, PT PJB melaksanakan program CSR di bidang pemberdayaan, yaitu agrowisata hidroponik bersama kelompok Tani Bina Daun Hijau.

“Program ini dalam rangkaian silahturrahmi, diskusi dan sinergi kami dengan masyarakat dan stakeholder di Gampong Meuria Paloh, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui bidang pertanian. Desa Meuriah Paloh rata-rata penduduknya adalah petani namun tidak memiliki lahan yang luas dan cukup untuk bercocok tanam,” katanya.

Agus Prastyo berharap, program ini dapat berjalan dengan baik dan meminta dukungan dari pemerintah kota maupun pemerintah desa. Dukungan ini diperlukan agar program dapat dijalankan sesuai tujuan dan bisa berkembang dengan baik serta menjadi mandiri di akhir program.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian (DKPP) kota Lhokseumawe, drh. Rizal pada kesempatan yang sama menyampaikan apresiasinya kepada PT PJB.

“Kami dari dinas pemerintah kota Lhokseumawe, sangat terbantu dan berterima kasih. Program-program kita ada seperti ini, pola yang kita terapkan hampir sama, hanya saja dalam hal sumber pendanaan yang ini mungkin lebih terarah,” sambutnya.

Sementara itu, ketua Kelompok Bina Daun Hijau Marzuki Rahman (56), mengatakan, panen ini merupakan yang ke empat di bawah binaan CSR PT PJB PLTMG Arun. Meskipun demikian, menjadi panen perdana dalam skala besar.

“Saat ini kita memanfaatkan Agrowisata sebagai wadah untuk membimbing generasi kita ke depan, artinya kita harus mampu memproduksi sayuran yang aman dikonsumsi. Tanaman Hidroponik aman dikonsumsi karena tanaman ini bebas dari zat kimia,” tutupnya disela panen. (rzk)

Tertibkan Keramba Jaring Apung (KJA), BPWC Bekerjasama dengan Stakeholder memulai Sosialisasi

 

Waduk Cirata sebagai perairan umum (daerah terbuka), selain fungsi utamanya sebagai pembangkit listrik juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk budidaya ikan air tawar dengan menggunakan Keramba Jaring Apung (disingkat KJA). Saat ini perkembangan populasi KJA di Waduk Cirata telah mencapai 77.195 petak pada sensus tahun 2016, melebihi dari kuota yang sudah ditetapkan sebanyak 12.000 petak sesuai Keputusan Gubenur Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengembangan Pemanfaatan Perairan Umum, Lahan Pertanian, dan Kawasan Waduk Cirata. Perkembangan KJA yang tidak terkendali menimbulkan permasalahan yang serius pada ekosistem dan lingkungan waduk. Penumpukan sisa pakan ikan dan limbah domestik para petani, selain menyebabkan kualitas air dan sedimentasi, juga berakibat tercemarnya air waduk yang membahayakan masyarakat. Bahkan ikan di Waduk Cirata disinyalir sudah mengandung logam berat sehingga tidak layak konsumsi.

 

Dalam rangka penanggulangan permasalahan tersebut, BPWC mendorong Gubernur Jawa Barat untuk menerbitkan regulasi yang dapat menjadi payung hukum kegiatan penertiban KJA di Waduk Cirata, hingga akhirnya terbit Keputusan Gubernur Jabar Nomor 523.34/kep.917-dkp/2017 tentang Satuan Tugas Penertiban dan Penataan Keramba Jaring Apung di Waduk Cirata. Keputusan tersebut menjadi payung hukum bagi Pemerintah Jawa Barat, Kodam III SIliwangi, Polda Jawa Barat, dan PT PJB BPWC untuk bersinergi secara sistematis dan terstruktur guna melakukan penertiban dan penataan Keramba Jaring Apung (KJA).

Memulai kegiatan penertiban dan penataan KJA di Waduk Cirata, Satgas Penertiban yang terdiri dari berbagai unsur telah melakukan sosialisasi kepada petani dan pemilik KJA serta pengusaha pakan dan bibit di 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Bandung Barat, Purwakarta, dan Cianjur. Sosialisasi yang dilakukan selama Âą2 minggu yaitu mulai tanggal 9 April 2018 sampai dengan 19 April 2018, dihadiri dengan antusias oleh 100 Petani KJA per lokasi. Banyak pertanyaan yang bermunculan mulai dari dukungan dan penolakan dari Petani KJA, terutama mengenai nasibnya kedepan ketika KJA sudah ditertibkan, namun petani KJA akhirnya memahami, setelah mendapat penjelasan dari para narasumber bahwa penertiban akan dilakukan bertahap sembari petani dapat memikirkan alih usaha dan pemerintah juga mencari opsi alih profesi.

Kegiatan Penertiban KJA ini juga telah mendapat dukungan pemerintah pusat dan sejalan dengan program pemerintah untuk merehabilitasi Citarum, melalui Perpres Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum, ditunjuk Komandan Sektor dari Perwira Menengah TNI untuk memimpin setiap upaya pengendalian pencemaran DAS Citarum. Kolonel Czi Satriyo Medi sebagai Dansektor 12 Citarum Harum Wilayah Cirata menjadi narasumber utama dalam sosialisasi, beliau menjelaskan, DAS Citarum 80% dikonsumsi oleh penduduk DKI Jakarta, digunakan sebagai budidaya perikanan air tawar, digunakan irigasi 420.000 Ha sawah, dan sebagai PLTA pemasok listrik jaringan interkoneksi Jawa – Madura – Bali (Jamali).

Setelah sosialisasi, tahap selanjutnya adalah melakukan sensus untuk mengupdate jumlah, kepemilikan, kontruksi, status, dan kondisi KJA sebagai bahan penentuan Target Operasi (TO) penertiban dan penataan KJA di Waduk Cirata. Unit TO mencari dan menentukan TO berdasarkan data dari hasil sensus. Pembongkaran KJA dapat dilakukan oleh pemilik secara mandiri/sukarela dengan cara sebelumnya pemilik/yang mewakili pemilik menandatangani surat pernyataan pembongkaran secara mandiri/sukarela dan diberi waktu pembongkaran selama 2 minggu (masa tenggang). Jika dalam waktu 2 minggu ternyata KJA belum dibongkar secara mandiri/sukarela, maka akan dilakukan pembongkaran secara paksa oleh Satgas 1 (satu) hari setelah masa tenggang habis. Satgas mentargetkan 5.000 Petak KJA di Waduk Cirata harus ditertibkan tahun ini. (rkz)

Gogodeso Berdaulat Pangan

 

Pertanian organik yang dikembangkan oleh Agen Hayati, kelompok binaan CSR PT PJB UP Brantas di Desa Gogodeso, Blitar telah memasuki masa panen. Keberhasilan ini mendapatkan perhatian dari Bupati Blitar. Gogodeso dijadikan sebagai lokasi Panen Raya periode 2 Kabupaten Blitar.

Panen raya dilakukan pada Selasa (24/4) dan ditandai dengan pemotongan batang padi oleh Bupati Blitar, Drs. H. Rijanto. Kepala PLTA Lodoyo bersama perwakilan dari Kementrian Pertanian, Kejari, jajaran Muspika dan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya turut mendampingi dalam acara tersebut.

Dalam sambutannya, Bupati Rijanto, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya akan kemajuan pesat masyarakat di sekitar PLTA Lodoyo. “Masyarakat Gogodeso ini selalu ingin maju dan tidak pernah puas. Saya rasa selain kinerja Lurah yang luar biasa, (saya) bersyukur dengan adanya tanggung jawab sosial dari PT PJB di Bendungan Serut (PLTA Lodoyo), (sehingga) kita bisa cawil-cawil sama-sama membuat masyarakat sekitar ikut sejahtera dan bergerak bersama untuk mewujudkan daulat pangan.”

Keberhasilan Agen Hayati mengembangkan pertanian organik di Desa Gogodeso tak lepas dari kegigihan kelompok tani binaan PT PJB tersebut. Mereka memproduksi dan meracik sendiri pupuk organik serta ramuan perawatan padi alami lainnya. Hasil produksinya telah digunakan oleh petani di beberapa daerah di Indonesia, seperti petani di daerah Indramayu. Bahkan telah dipamerkan dalam pameran pertanian organik ARCHEX 2018 di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2-5 April lalu. (cps)

Gowest, Motor Hybrid Karya Insan PJB

 

Pemanfaatan tenaga listrik telah merambah berbagai aspek kehidupan sehari-hari termasuk sektor transportasi. Namun sebagian masyarakat masih ada yang menyangsikan kehadiran mobil dan motor listrik karena dianggap mahal dan tidak efektif dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil. Padahal, penggunaan kendaraan listrik sesungguhnya cukup efisien dan dapat memberikan manfaat lebih, terutama bagi kelestarian lingkungan.

Untuk mengenalkan manfaat kendaraan listrik secara bertahap kepada masyarakat, PT PJB menghadirkan Motor GOWEST (Gasoline Combined with Electric System). Karya inovasi ini diciptakan oleh Roland Christian PS, Harry Sukma, dan Abdi Prasetyo dari PT PJB Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Barat (PT PJB UPHB) yang berlokasi di Muara Karang, Jakarta. Mereka memodifikasi sepeda motor konvensional yang beredar di pasaran dan menggabungkan sistem motor listrik ke dalamnya. Kendaraan ini kemudian diberi nama GOWEST Hybrid #01.

GOWEST Hybrid #01 merupakan pelopor kendaraan hybrid yang berbeda dengan motor listrik lainnya. Sepeda motor ini masih dapat dioperasikan dengan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) sebagai alternatif pengisian daya selain dari sumber listrik. Ada tiga mode operasi yang dapat dipilih. Mode konvensional yang sepenuhnya menggunakan BBM, Mode full-electric yang menggunakan tenaga listrik dari baterai yang dapat diisi ulang (recharge), dan Mode hybrid yang menggabungkan penggunaan BBM dengan tenaga listrik. Pengendara cukup menekan tombol pengganti mode untuk beralih pilihan mode. Pada area speedometer telah disediakan monitor untuk memantau mode yang aktif dan kapasitas daya baterai.

Mode hybrid pada Motor Gowest Hybrid #01 memungkinkan pengendara melajukan kendaraannya dengan tenaga listrik dari baterai hingga kecepatan 25km/jam. Sistem otomatis akan beralih ke BBM saat kecepatan itu telah terlampaui. Motor ini juga dilengkapi dengan mode emergency yang secara otomatis mengalihkan mode hybrid ke mode konvensional bila terdapat masalah pada sistem kelistrikannya.

Selain mode hybrid, pemanfaatan dua sumber energi juga bisa dirasakan dengan adanya fitur self-charging pada Motor Gowest ini. Dengan fitur self-charging, baterai pada Motor Gowest akan mengalami pengisian daya selama pengguna berkendara dengan menggunakan BBM. Dengan demikian, pengendara masih bisa melaju dengan Motor Gowest bahkan setelah bahan bakar habis. Untuk mode full electric tanpa bahan bakar fosil, Motor Gowest Hybrid #01 dapat melaju sejauh 30km dengan kecepatan hingga 40km/jam.

Motor Gowest yang memakai prinsip hybrid dapat memberikan keuntungan ganda dari kendaraan konvensional dan kendaraan listrik. Dari segi kendaraan konvensional, modifikasi ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan BBM. Dari hasil pengujian, sepeda motor konvensional mengkonsumsi 1 liter BBM untuk melaju sejauh 29,92km. Dengan modifikasi Gowest, jumlah BBM yang sama dapat menempuh jarak 54,4km, artinya terdapat penghematan penggunaan BBM hingga 45%. Selain menguntungkan secara ekonomis, peningkatan efisiensi BBM ini tentu juga bermanfaat bagi kelestarian lingkungan. Emisi yang dihasilkan Motor Gowest Hybrid #01 ini adalah sebesar 0,599 gram/km, jauh di bawah batas emisi CO standar Euro 3 yang diijinkan, yaitu 2 gram/km.

Dari segi kendaraan listrik, mode hybrid dan fitur self-charging pada Motor Gowest dapat menjawab kekhawatiran masyarakat akan ketersediaan infrastruktur pengisian daya baterai kendaraan listrik yang saat ini masih terbatas. Dengan mode hybrid dan self-charging, pengguna dapat tetap berkontribusi mengurangi polusi udara dari penggunaan BBM kendaraannya. Selain itu, pengguna juga tidak perlu memiliki dua kendaraan yang berbeda untuk berkendara dengan BBM dan listrik.

Modifikasi sepeda motor konvensional menjadi Motor Gowest hanya memerlukan biaya investasi mulai dari 7,9juta rupiah. Untuk saat ini, modifikasi memerlukan waktu sekitar 3 minggu.
Kehadiran Motor Gowest Hybrid #01 pada awalnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan kendaraan operasional di lingkungan kerja area pembangkit PT PJB yang luas. Para inovator memanfaatkan keahliannya di bidang ketenagalistrikan untuk menciptakan kendaraan operasional yang ramah lingkungan. Kendaraan ini juga diharapkan dapat dikembangkan sebagai pelopor teknologi hybrid di lingkungan PLN Group.

Motor Gowest akan segera launching secara korporat oleh PT PJB dan diuji coba di berbagai unit pembangkit. Para innovator berencana untuk terus mengembangkan Motor Gowest dengan menambahkan fitur-fitur yang akan makin memudahkan bagi pengguna, diantaranya teknologi monitor touchscreen dan fast-charging. (sau)

Penataan Kawasan Ekowisata Paljaya

 

Wilayah Kampung Paljaya, Bekasi terus dibenahi agar menjadi Kawasan Ekowisata yang menarik bagi masyarakat. Diantaranya dengan melakukan pembenahan tempat kuliner agar lebih tertata dan menarik. Sebagai langkah awal, PT PJB Unit Pembangkitan (UP) Muara Tawar mengadakan sosialisasi penataan tempat kuliner kepada para pedagang dan masyarakat yang berada di area tersebut.

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Balai Pertemuan Nelayan pada Senin (23/04) Kemarin. Semangat yang tinggi ditunjukkan oleh masyarakat karena kegiatan ini menjawab harapan mereka untuk dapat meningkatkan daya tarik bagi wisatawan. Sosialisasi ini juga didukung oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Bekasi.

Pada acara sosialisasi UP Muara Tawar menyumbangkan beberapa peralatan meliputi tenda-tenda kuliner, tong sampah, dan gerobak sampah. Peralatan ini diharapkan dapat membuat Kawasan Ekowisata Paljaya menjadi lebih tertata rapi dan bersih. Selain itu juga untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

PT PJB UP Muara Tawar bersama Dinas Kelautan dan Perikanan akan terus melakukan langkah-langkah nyata dalam menjadikan Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove (PRPM) di Kampung Paljaya menjadi Kawasan Ekowisata yang terintegrasi dengan melibatkan mitra binaan CSR unggulan lainnya.(tia)

Edukasi Anak Berkebutuhan Khusus

 

Anak-anak berkebutuhan khusus memerlukan pola asuh yang berbeda dengan anak pada umumnya. Perlu tips dan perlakukan khusus agar apa yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan mereka.

PT PJB Unit Pembangkitan (UP) Brantas PLTA Selorejo turut berperan aktif dalam kegiatan edukasi bagi anak berkebutuhan khusus. Diantaranya dengan memberikan edukasi pola asuh anak berkebutuhan khusus seperti yang dilakukan di Balai Desa Ngantru, Malang pada Jumat (20/4) lalu. Acara diikuti oleh 46 peserta dari sukarelawan, guru serta orang tua siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Raharja Sejahtera Ngantang. Mereka diajari bagaimana pola pengasuhan, tips dan trik dalam mendidik anak – anak berkebutuhan khusus.

Edukasi dilakukan bekerja sama dengan Paramitra Jombang. Kegiatan ini juga disertai dengan test IQ bagi siswa SLB yang bertujuan untuk mengukut tingkat perkembangan siswa secara bertahap.

“Program CSR ini merupakan salah satu wujud kontribusi perusahaan kepada masyarakat, terutama masyarakat yang butuh perhatian secara khusus” ujar Pitanggono Murti Kepala PLTA Selorejo.(hsn)

UP Muara Tawar Raih Penghargaan Pemprov Jabar

 

PT PJB Unit Pembangkitan (UP) Muara Tawar mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Penghargaan diserahkan oleh Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa kepada Dewan Komisaris PT PJB, Defi Indiyanto Budiarto di Hotel Intercontinental, Bandung pada Selasa (18/4) lalu. Acara ini dihadiri juga oleh General Manager PT PJB UP Muara Tawar, Lavi Rumandioko.

Penghargaan disampaikan pada acara Peresmian Bersama Proyek CSR Jabar yang dihadiri oleh 167 Pimpinan perusahaan BUMN, Swasta, dan BUMD di Jawa Barat. Apresiasi ini diberikan kepada beberapa perusahaan atas kontribusi mereka dalam melaksanakan program CSR yang sejalan dengan program pemerintah.

Penghargaan serupa ini bukan yang pertama bagi PT PJB UP Muara Tawar. Beberapa penghargaan itu menjadi dorongan bagi UP Muara Tawar untuk terus berkomitmen dalam meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Komitnen ini sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dengan mengintegrasikan program-program unggulan CSR PJB UP Muara Tawar yang sedang berjalan saat ini.(tia)

Lancar Berasnya, Makin Berkah Perusahaannya

Teknologi anjungan tunai mandiri (ATM) ternyata dapat diterapkan untuk penyaluran bahan pokok. Dengan cara ini masyarakat penerima bantuan tak usah lagi harus antri berdesakan yang memakan waktu dan tenaga. Mereka cukup datang ke mesin ATM sesuai jadwal gilirannya dan mendapatkan jatah yang tepat. Praktis dan efisien.

Teknologi ini diadopsi oleh PJB dalam menyalurkan bantuan bahan makanan pokok bagi masyarakat sekitar yang membutuhkan dalam wujud ATM beras. Pada tahap awal PJB menyediakan 10 ATM beras yan tersebar di Gresik, Bekasi, Jakarta, Probolinggo, Lamongan, Malang, Bojonegoro, Dan Kediri.

Program ATM beras merupakan bagian dari penyaluran dana Lembaga Amil Zakat, Infak, Dan Sodakoh (Lazis) PJB yang dihimpun dari karyawan. Dalam sebulan rata-rata Lazis PJB dapat menghimpun dana sekitar Rp 463 juta. Jumlah ini masih bisa ditingkatkan mengingat dari 2917 karyawan muslim PJB, baru sekitar 34 persen yang menyalurkan ZIS nya lewat Lazis PJB.

PJB telah meluncurkan program ATM beras secara resmi pada Rabu (18/4) dalam acara pengajian umum menyambut bulan suci Ramadhan di kantor pusat Surabaya. Pada acara yang dihadiri direksi dan karyawan PJB serta sejumlah lembaga sosial keagamaan itu dilakukan juga penyaluran dana Lazis PJB triwulan I 2018.

Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara mengharapkan agar ATM beras dapat berfungsi untuk mengalirkan kebaikan bagi masyarakat sekitar. Selama beras mengalir diharapkan akan mengalir pula keberkahan bagi perusahaan.

Edukasi EBT Sejak Usia Dini

 

 

Edukasi tentang lingkungan dapat ditanamkan sejak usia kanak-kanak. Pada masa ini karakter tengah dibentuk sehingga karakter peduli lingkungan diharapkan dapat tertanam hingga mereka dewasa kelak. Hal inilah yang melatari kegiatan kampanye edukasi Green Movement, PJB Academy Kampus Cirata.

Kampanye dilakukan di Kampus Cirata, Purwakarta, Jawa Barat pada Rabu (11/4) lalu. Sekitar 60 siswa Taman Kanak-kanak Darul Qolam, Cirata, Jawa Barat mengikuti kampanye ini. Para siswa terlihat sangat antusias, ceria serta enerjik saat mengikuti acara dengan topik Renewable Energy dan Save The Earth itu. Beberapa komentar dan pertanyaan pintar mereka lontarkan selama acara.

Peserta diberi pemaparan terkait lingkungan hidup dalam bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak-anak. Materi disampaikan oleh Diah Karima, selaku Kepala PJB Academy Kampus Cirata. Ia memaparkan pentingnya penggunaan energi baru terbarukan (EBT) di masa depan, pengenalan teknologi “Clean Energy”, dan pentingnya melestarikan lingkungan untuk menjaga ketersediaan energi dari alam sebagai bahan bakar “Clean Energy”.

Materi disampaikan secara ekspresif diselingi dengan pertanyaan yang memancing diskusi dan menarik perhatian anak-anak. Kegiatan kampanye ini juga diwarnai dengan permainan-permainan sederhana untuk mempermudah pemahaman anak-anak terhadap isu EBT.

Kampanye edukasi Green Movement menjadi salah satu tools PJB Academy Kampus Cirata untuk menanamkan mindset cinta lingkungan dan belajar EBT sejak dini bagi anak-anak di lingkungan sekitarnya. Kampus Cirata. Kegiatan CSR ini merupakan rangkaian eksekusi dari strategi PJB Academy Kampus Cirata untuk menciptakan *Komunitas EBT Citizen* yang dikenal dengan sebutan *”Sahabat EBT”*. Di tahun 2018 ini, PJB Academy Cirata menargetkan untuk pencapaian 1K Sahabat EBT di Indonesia.

Kampanye ini diharapkan menjadi investasi pengetahuan dan wawasan yang akan selalu diingat oleh anak-anak sehingga mampu menumbuhkan sikap dan karakter cinta lingkungan. Selain itu juga dapat meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya Clean Energy sebagai kunci utama energi dan pengembangan teknologi serta budaya yang ramah lingkungan dan bersih di masa depan. (rma)

Manfaat ekosistem mangrove, dari pendidikan hingga pembuatan tambak silvofishery di kawasan Ecomarine Mangrove, Muara Angke, Jakarta Utara

Fenomena yang sedang ramai belakangan ini yaitu adanya tumpukan sampah di teluk Jakarta tepatnya di kawasan Ecomarine Mangrove, Muara Angke, Jakarta Utara sudah menjadi berita nasional dan menjadi simpati bagi masyarakat khususnya warga Jakarta.

Untuk menjadikan kawasan yang terdampak oleh sampah tersebut PT PJB UP Muara Karang bersama dengan Pemerintah Prov. DKI Jakarta, Komunitas Mangrove Muara Angke (KOMMA) dan masyarakat melakukan aksi penanaman 10.000 bibit mangrove di lokasi Ecomarine Mangrove untuk dapat merubah kondisi wilayah Mangrove yang penuh sampah menjadi kawasan yang hijau nan asri.

Aksi perubahan yang dilakukan oleh PT PJB UP Muara Karang bersama dengan stakeholder terkait merupakan bentuk kepedulian perusahaan melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk peduli terhadap lingkungan, namun bukan kali ini saja PT PJB UP Muara Karang melakukan aksi penanaman, sejak tahun 2010 bersama dengan KOMMA dan masyarakat hingga saat ini telah menanam 27.000 bibit mangrove.

Pengalaman yang telah dilewati oleh CSR PT PJB Up Muara Karang bersama KOMMA adalah menanami tumpukan sampah dan menjadikannya sebuah kawasan mangrove yang bisa kita lihat saat ini, jadi bukan hal baru bagi KOMMA dan CSR PJB UP Muara Karang untuk menyulap tumpukan sampah seluar 1,5 hektar menjadi sebuah ekosistem mangrove yang terdiri dari tanaman Rhizophora (bakau), Avicennia (api-api), Nypa (nipah), dan Sonneratia (pidada) yang asri.


Sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat, KOMMA dan PT PJB UP Muara Karang tidak hanya melakukan penanaman, tetapi juga menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mengoptimalkan manfaat ekosistem mangrove tersebut.

Program yang dilakukan meliputi pendidikan mangrove kepada murid sekolah dasar, pelatihan perawatan tanaman mangrove, pelatihan pengolahan buah pidada menjadi produk komersil, hingga pembuatan tambak silvofishery untuk para nelayan. KOMMA juga berambisi untuk menjadikan kawasan tersebut menjadi salah satu pusat pendidikan mangrove dan kawasan ekowisata yang dapat dinikmati masyarakat luas.


Selamatkan Teluk Jakarta merupakan tema yang tepat untuk menggambarkan situasi dan kondisi bahwa teluk Jakarta merupakan kawasan untuk berkembangnya keanekaragaman hayati dan ekosistem mangrove, bukan sebagai tempat berkumpulnya sampah yang hanya akan merusak ekosistem. Marilah kita menjaga lingkungan hanya dengan satu langkah mudah, jangan pernah membuang sampah ke laut. (dityan)

Menggemakan Sistem Pertanian Organik Menuju Ketahanan Pangan – Panen Bersama Program CSR Organic Integrated System (OIS)

 

Kotaanyar – Petani terus didorong untuk meningkatkan produksi hasil tani yang mereka miliki. Salah satunya dengan menerapkan sistem pertanian organic. Meski dilakukan secara bertahap, petani sudah mulai memetik buah dari meninggalkan bahan kimia pertanian untuk lahan mereka.

Pada Selasa (3/4), Kelompok Petani Organik “Suka Maju” di Desa/Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo melakukan panen padi bersama stakeholder terkait. Panen kali ini merupakan panen tahap kedua setelah tahap pertama dilakukan pada Juli 2017. Dalam acara panen tersebut, dilakukan pemotongan padi secara simbolis di lahan seluas 100 m2. Dari hasil perhitungan, didapatkan hasil sebanyak 150 Kg gabah. Diperkirakan hasil panen untuk rata-rata 1 Ha lahan sejumlah 12 Ton. Hasil panen tersebut meningkat dibandingkan tahap pertama yakni rata-rata 9 Ton/Ha.


Kelompok Petani Organik “SukaMaju” menjadi salah satu kelompok binaan CSR PT PJB UP Paiton dalam program Organic Integrated System (OIS) yang dilaksanakan sejak tahun 2014. Didampingi sejaktahun 2017, PT PJB UP Paiton menggandeng Training Center Tri Karya Jadi yang merupakan lembaga pelatihan pertanian hasil pengembangan dari program yang sama.


Melalui program OIS, PT PJB UP Paiton terus mengajak petani untuk kembali menggunakan sistem pertanian organik mulaidari penggunaan pupuk organik, pestisida nabati dan sistem tanam efektif. OIS juga menggunakan sistem tanam yang dianjurkan pemerintah yakni jajar legowo dan SRI. Melalui sistem tersebut, ditambah penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati, biaya pertanian yang dikeluarkan petani dapat ditekan.


Selain di DesaKotaanyar, program OIS juga telah dilakukan di Desa Jabung Candi dan Jabung Sisir, Kec. Paiton. Tidak hanya penerapan sistem pertanian organik pada tanaman padi, program juga mengajak petani untuk memproduksi pupuk organik dan pestisida nabati secara mandiri dengan menggunakan bahan-bahan yang terdapat di sekitar. Bahan yang digunakan antara lain limbah kotoran ternak, daun-daunan, dan arangsekam. Serta tanaman toga dan air cucian beras untuk pestisida nabati.


Melalui program CSR yang berkelanjutan, PT PJB UP Paiton terus mendukung upaya Pemerintah untuk mensejahterakan petani dan menciptakan ketahanan pangan di masyarakat. Ketahanan pangan didorong melalui pemanfaatan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar masyarakat untuk kegiatan pertanian. Pemanfaatan bahan-bahan tersebut berimplikasi panjang, selain sebagai upaya regenerasi lahan, juga menekan biaya dan meningkatkan hasil pertanian. (Rendy)