Santri Ramadhan di Lingkungan Pembangkit
Kegiatan untuk meningkatkan iman dan ketakwaan saat Ramadhan tidak selalu harus dilakukan di lingkungan masjid atau pondok pesantren. Lingkungan pembangkit juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan tersebut. Selain mendapatkan ilmu agama, para peserta juga dapat meningkatkan wawasan terkait pengelolaan pembangkit listrik.
Terobosan ini dilakukan oleh Badan Pengelola Waduk Cirata (BPWC) pada Ramadhan 1440 H tahun ini. Unit PJB yang mengelola Waduk Cirata itu mengadakan acara Pesantren Kilat (SANLAT) Ramadhan yang berlokasi di lingkungan waduk Cirata dan PLTA Cirata. SANLAT dilakukan berkerjasama dengan Pondok Pesantren Baiturrahman. Kegiatan ini diikuti oleh 49 peserta perwakilan dari SMA di sekitar BPWC dan beberapa putra-putri karyawan. Selama empat hari mereka diajak menyelami ilmu agama serta ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Mereka juga diajak belajar sambil melihat langsung beberapa fasilitas pembangkit dan waduk.
SANLAT dilaksanakan pada tanggal 10 hingga 13 Mei 2019 yang bertepatan dengan tanggal 4 sampai dengan 8 Ramadhan 1440 H. Kepala BPWC Wawan Darmawan membuka acara yang baru pertama kali diadakan oleh BPWC itu. Ia berharap agar selepas acara SANLAT para peserta dapat berperan mengaktifkan kegiatan masjid yang ada di lingkungannya.
Berbagai materi iman dan takwa (IMTAK) serta IPTEK diberikan selama kegiatan SANLAT. Diantaranya materi fiqih, sirah nabawiah, kajian akhir zaman, dan kajian Qur’an yang dilaksanakan di area basecamp BPWC. Sedangkan materi IPTEK diberikan di lapangan saat para peserta mengunjungi fasilitas pembangkit. Pengetahuan tentang Bendungan dan Waduk Cirata disampaikan di Galeri Dam Control Center Cirata. Sementara materi Energi Baru Terbarukan dipaparkan saat kunjungan ke PLTS 1 MW Cirata. Sedangkan pengetahuan terkait PLTA Cirata diberikan di Power House PLTA Cirata.
Peserta terlihat sangat antusias mengikuti serangkaian acara selama kegiatan SANLAT. Selain bisa menambah pengetahuan agama, mereka juga berkesempatan melihat langsung bagaimana pengelolaan waduk dan juga proses produksi listrik yang ada di PLTA dan PLTS Cirata melalui Wisata Edukasi SANLAT. Hal lain yang menarik, peserta diajak memikirkan cita-cita di masa depan dan hambatannya. Momen yang dilakukan pada hari terakhir ini dikemas dalam bentuk yang menyenangkan sekaligus mengasah kreatifitas. Mimpi dituangkan sekreatif mungkin dengan memanfaatkan barang bekas seperti majalah dan koran. Kemudian mereka membacakan satu per satu mimpinya dan di doakan oleh para peserta lainnya. Hambatan juga dituliskan dalam kertas yang kemudian dihancurkan sebagai simbol agar peserta mampu menghilangkan hambatan itu dari dalam diri mereka.
Kegiatan SANLAT ditutup oleh Manajer Keuangan & Administrasi BPWC Catur Budi Prasetyono dan KH Yamin dr Ponpes Baiturrahman. Pada kesempatan ini diserahkan sejumlah penghargaan kepada peserta yang berprestasi dan sertifikat untuk para peserta.(mfd)