PLN Sambangi Bidang SCM PJB
Pengelolaan pengadaan khususnya pada pengelolaan terkait gudang tentu perlu menjadi perhatian penting dikarenakan stock barang memiliki andil dalam kesiapan pada proses bisnis. Untuk itu PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali melakukan benchmarking ke divisi pengadaan PT PJB pagi ini (9/5).
Kadiv Supply Chain Management PJB Miftahul Huda mencoba membagikan pengalaman dan pengelolaan PJB pada setiap proses pengadaannya. Diawali dengan penjelasan Plant Audit Result yang sebelumnya pernah dilakukan, dimana waktu pemulihan saat terjadi gangguan tentu akan berujung pada berapa besar EAF unit. Miftahul Huda mencoba mengajak berdiskusi hal-hal apa saja yang menjadi faktor penentu suatu gangguan bisa teratasi dengan baik, salah satunya adalah ketersediaan material.
Di satu sisi kita perlu memenuhi permintaan di lapangan, gangguan cepat tertangani dengan ketersediaan material. Dari sisi finansial memiliki prinsip Inventory Level (efisiensi) sehingga dua hal ini perlu diseimbangkan. Untuk itu diperlukan beberapa hal utk mendukung antara lain proses bisnis/tata kelola yang baik, kebijakan, sistem terintegrasi & online, dan SDM yang kompeten.
Adapun beberapa fungsi-fungsi yang perlu dimaintain secara serius sehingga tata kelola supply chain management dapat berjalan dengan baik dan seharusnya: catalogue management, warehouse management, supplier management, requirement management, inventory management, procurement management. Dari fungsi fungsi di atas yg dijalankan secara optimal akan menghasilkan output yang dimasukkan dalam KPI bidang supply chain management berupa service level, inventory level, dan turn over yang baik.
Miftahul Huda mendorong agar setiap insan pengadaan harus memiliki mindset untuk kinerja unit yang baik. Proses pengadaan yang baik, cepat dan tepat menjadi kunci dari kinerja unit atau sistem.