PJB Sukseskan KTT G20
Untuk mendukung suksesnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, PLN telah melakukan persiapan yang matang, mulai dari pasokan energi primer, pembangkit, transmisi, hingga ke venue. Selain itu, PLN juga berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur pengisian energi kendaraan listrik sebagai antisipasi atas rencana para kepala negara yang akan menggunakan mobil listrik.
Dari sisi suplai daya, kelistrikan Bali sudah siap untuk menyelenggarakan pergelaran KTT G20. Daya mampu sistem di Bali sebesar 1.322,1 MW dengan beban puncak tertinggi pada 2021 tercatat sebesar 754,6 MW. Sehingga masih ada cadangan daya atau reserve margin sebesar 567,8 MW atau 42,9 persen. Khusus KTT G20, PLN meningkatkan cadangan daya hingga 40 persen. Upaya untuk meningkatkan cadangan daya juga dilakukan oleh PJB Group dengan relokasi pembangkit dari PLTGU Grati ke PLTG Pesanggaran sebesar 100 MW.
Proses ini ditargetkan selesai pada Oktober 2022, sehingga pada waktu KTT berlangsung total daya mampu sistem di Bali akan memiliki kapasitas sebesar 1.422,1 MW. Selain itu, sesuai tema KTT G20 yakni transisi ke energi bersih, PLN akan menggunakan kesempatan ini untuk showcase penggunaan mobil listrik yang nantinya akan menjadi salah satu simbol utama KTT G20.
PLN akan menambah pengoperasian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Fast Charging sebanyak 21 unit di 15 shelter di lokasi-lokasi strategis milik PLN. PJB sendiri sejak tahun 2020 telah mendukung upaya PLN dalam menyediakan fasilitas SPKLU dengan energi bersih di Pulau Bali. PJB mendukung program green energy di Pulau Bali melalui pembangunan PLTS Atap yang diimplemetasikan pada Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) milik PT PLN (Persero) UID Bali di area PLN UP3 Bali Selatan di Kota Denpasar, Bali.