PJB Bagikan Langkah Keberhasilan Co-Firing
Masa pandemi COVID-19 ternyata tidak mengendurkan semangat belajar insan PLN Grup. Meski terpisah jarak, PLN dan IP melakukan kegiatan studi banding terkait keberhasilan PJB dalam pelaksanaan inovasi co-firing. Inovasi ini digadang bakal menjadi primadona energi baru terbarukan (EBT)-nya PLTU.
Studi banding dilakukan melalui virtual meeting pada Senin (14/7) mulai pukul 09.00 WIB. Pesertanya PLN Kit Sumatera Bagian Selatan (SBS), Indonesia Power (IP) dan PJB sebagai tuan rumah. Lebih dari 180 orang mengikuti acara ini. Turut hadir pula General Manager PLN Kit SBS, Rachmanoe Indarto, dan Bambang Anggono selaku Direktur Operasi 2 PT Indonesia Power. Hampir semua perwakilan dari Unit Indonesia Power mengikuti virtual meeting ini.
PJB membagikan pengalamannya dalam melakukan riset dan penerapan co-firing yang telah berhasil dijalankan pada 8 PLTU. Hingga akhir tahun 2020, PJB direncanakan akan mengimplementasikan co-firing pada 12 PLTU. Diskusi serta tanya jawab mewarnai sharing knowledge ini.
Riset biomassa telah dilakukan PJB sejak tahun 2017 dengan menggandeng beberapa lembaga riset nasional, perguruan tinggi dan OEM boiler manufacture. Pada September 2019 dilaksanakan uji coba co-firing tahap 1 pada PLTU Paiton 1-2. Hingga kini PJB telah melakukan uji coba co-firing pada 8 PLTU, meliputi Paiton, Rembang, Indramayu, Ketapang, Tenayan, Belitung, Anggrek, dan Kaltim Teluk. Hasil uji coba dan masa depan co-firing di Indonesia juga telah dibahas dalam ajang forum group discussion bersama dengan para ahli dari Kementerian ESDM.
Studi banding menjadi sarana bagi PJB dalam membagikan ilmu terkait co-firing kepada PLN Kit SBS dan Indonesia Power. Langkah sukses PJB diharapkan bisa diikuti dan membantu dalam implementasi co-firing di unit yang mereka miliki.
Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Plt Direktur Operasi 1 PT PJB, Sugiyanto dalam pembukaan acara. Ia memiliki impian co-firing dapat diimplementasikan di seluruh PLTU yang ada di Indonesia.