Pionirkan Co-Firing di Indonesia, PJB Tembus Angka Produksi Green Energy Lebih Dari 60 GWh
Komitmen PJB dalam menghijaukan PLTU di Indonesia telah nampak sejak komersialisasi co-firing pertama yang dilakukan di tahun 2020 lalu. Kian berkembang dan semakin mantap untuk mendorong proses transformasi Green PLN melalui produksi energy bersih sebagai “Green Booster” dalam mendukung capaian target bauran sesuai program pemerintah.
Pengembangan co-firing di PJB pun terus menunjukkan hasil optimis dalam mendukung EBT, dimana hingga bulan September 2021 ini JB telah berhasil memproduksi Green Energy dengan total sebesar 61.07 GWh, dengan rincian sebagai berikut :
• PLTU Paiton1,2 : 20,179.15 MWh
• PLTU Pacitan : 16,772.56 MWh
• Rembang : 8,529.66 MWh
• PLTU Paiton 9 : 9,394.37 MWh
• PLTU Tj.Awar : 410.73 MWh
• PLTU Indramayu : 3,636.25 MWh
• PLTU Ketapang : 118.33 MWh
• PLTU Anggrek : 2,015.64 MWh
• PLTU Bolok : 16.98 MWh
Gong Matua, Direktur Utama PT PJB menyampaikan “Implementasi Co-firing dilakukan tidak hanya untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga mendorong efisiensi dari operasional pembangkit. Sebagai contoh, di PJB sendiri beberapa unit PLTU menggunakan cangkang kelapa sawit sebagai biomassa yang diandalkan.”
Konsistensi PJB dengan menggunakan sumber energi, teknologi, dan bahan bakar yang bersih dalam memproduksi energi bersih melalui metode co-firing ini sejalan dengan SDGs 7 yaitu menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua. Sampai dengan bulan Agustus 2021, dengan produksi energy green sejumlah 56,05 GWh, telah dilakukan konversi penggunaan biomassa sebesar 56.179,12 ton yang eqivalen atau setara dengan reduksi CO2 sebesar 94.166 ton.