Peduli Lingkungan dengan Biopori dan Ecobrick
Kegiatan peduli lingkungan bisa dilakukan oleh siapa saja dari lingkungan tempatnya tinggal. Ada beberapa kegiatan sederhana yang punya dampak besar bagi lingkungan sekitar. Diantaranya kegiatan pembuatan lubang biopori dan pembuatan ecobrick atau bata ramah lingkungan. Meskipun demikian, belum semua orang memahami manfaat dan cara pembuatannya.
PT PJB UBJOM PLTU Pacitan melalui kegiatan CSR nya berupaya mengenalkan serta mengajak masyarakat untuk berperan membuat biopori dan ecobrick di lingkungannya masing-masing. Salah satunya melalui kegiatan sosialisasi yang dilakukan bekerja sama dengan PIKK UBJOM PLTU Pacitan dan kelompok Guritan (Gugah Resik Pacitan).
Sosialisasi dilakukan dengan sasaran masyarakat serta sekolah yang ada di sekitar PLTU Pacitan. Pekan ini kegiatan tersebut dilakukan di sekolah Adiwiyata SMK N 1 Sudimoro-Pacitan. Sekitar 40 siswa mengikuti kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu (3/2) dengan didampingi dua orang guru. Materi pengenalan biopori disajikan oleh Tim dari bagian lingkungan PT PJB UBJOM PLTU Pacitan. Sedangkan pembuatan ecobrick dipaparkan oleh trainer dari Guritan.
Tim lingkungan PLTU Pacitan menjelaskan manfaat pembuatan lubang biopori di sekolah yang dapat mengurangi banjir dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Biopori merupakan lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resapan air pada tanah.
Apa itu ecobrick, manfaat dan cara pembuatannya diulas oleh trainer dari kelompok Guritan. Pembuatan ecobrick dapat membantu menjaga lingkungan sekolah tetap bersih dan sehat dengan mencegah plastik menumpuk, dibakar atau dibuang. Setelah pandemi berakhir, ecobrick dapat dimanfaatkan untuk mempercantik lingkungan sekolah baik di taman maupun ruang hijau lainnya.
Ecobrick merupakan solusi sederhana dengan menggunakan teknologi sederhana untuk mengatasi masalah plastik. Tanpa menggunakan mesin, keterampilan khusus ataupun modal, pembuatan ecobrick memungkinkan bagi tiap individu untuk mengambil tanggung jawab pribadi atas plastik yang konsumsinya agar tidak keluar dari sistem industri dan mencemari lingkungan. Bata ramah lingkungan yang dihasilkan juga bisa dimanfaatkan untuk membuat mebel modular, ruang kebun, dinding dan bahkan bangunan berskala penuh.
Ecobrick dibuat dengan memasukkan dan memadatkan sampah plastik ke dalam botol. Selain plastik bisa juga dibuat dengan material lain yang tidak bisa terurai secara alami seperti stereofom, kabel, baterai kecil, dan sebagainya.
Ecobrick adalah cara yang mudah bagi individu, masyarakat dan perusahaan untuk meningkatkan kesadaran ekologi dan memulai bertransisi dari dunia plastik menuju keharmonisan yang lebih hijau dengan siklus bumi.
Membuat ecobrick plastik sekali pakai selama pandemi CoVid-19 menjadi upaya untuk mengurangi kegiatan siswa keluar rumah sehingga bisa mencegah penularan virus SARS-CoV-2. Kegiatan ini diharapkan juga bisa menggugah kesadaran generasi muda untuk lebih peduli dan mencintai lingkungan sekitar.(*)