Minimalisir Resiko HIV-AIDS Dengan Budaya dan Pemahaman yang Tepat
HIV-AIDS merupakan salah satu penyakit akibat serang virus pada sistem kekebalan tubuh. Ditularkan melalui cairan tubuh, baik dari darah, ASI, sperma ataupun air liur. Media ideal penularan HIV – AIDS bisa melalui banyak cara. Diantaranya penggunaan jarum suntik yang sudah terkontaminasi, hubungan intim yang tidak aman, serta penularan ibu kepada bayi saat hamil ataupun menyusui.
Pemahaman masyarakat terhadap HIV AIDS perlu terus ditingkatkan mengingat tingginya risiko dan ancaman penyakit ini. Diantaranya melalui bentuk pelatihan, seperti yang dilakukan PT PJB UP Brantas pada 11-12 April 2019 di Balai Desa Tanggulwelahan, Kabupaten Tulungagung. Program CSR pelatihan pencegahan serta pendeteksian penyakit HIV-AIDS tersebut dilakukan bekerja sama dengan Puskesmas Besuki dan RS Aisiyah.
Pelatihan melibatkan 30 orang bidan desa, mudin, serta pendamping kesehatan dari 7 desa se-Kecamatan Besuki, Kab. Tulungagung. Berbagai hal terkait HIV AIDS disampaikan dalam pelatihan ini. Peserta diajari untuk peka terhadap gejala awal dan cara penularannya. Selain itu mereka juga diedukasi tata cara pemulasaraan jenasah ODHA yang baik. Selama ini tingkat diskrimasi terhadap Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) cukup tinggi yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat pada jenazah ODHA.
Manajer Keuangan dan Administrasi UP Brantas, Reddy Marhenanto saat membuka pelatihan menyatakan bahwa meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat menjadi salah satu kegiatan dalam CSR UP Brantas. “Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian PT PJB UP Brantas PLTA Tulungagung untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan turut serta meminimalisir resiko penyakit HIV AIDS” ujar Reddy. (hsn)