Menggemakan Sistem Pertanian Organik Menuju Ketahanan Pangan – Panen Bersama Program CSR Organic Integrated System (OIS)
Kotaanyar – Petani terus didorong untuk meningkatkan produksi hasil tani yang mereka miliki. Salah satunya dengan menerapkan sistem pertanian organic. Meski dilakukan secara bertahap, petani sudah mulai memetik buah dari meninggalkan bahan kimia pertanian untuk lahan mereka.
Pada Selasa (3/4), Kelompok Petani Organik “Suka Maju” di Desa/Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo melakukan panen padi bersama stakeholder terkait. Panen kali ini merupakan panen tahap kedua setelah tahap pertama dilakukan pada Juli 2017. Dalam acara panen tersebut, dilakukan pemotongan padi secara simbolis di lahan seluas 100 m2. Dari hasil perhitungan, didapatkan hasil sebanyak 150 Kg gabah. Diperkirakan hasil panen untuk rata-rata 1 Ha lahan sejumlah 12 Ton. Hasil panen tersebut meningkat dibandingkan tahap pertama yakni rata-rata 9 Ton/Ha.
Kelompok Petani Organik “SukaMaju” menjadi salah satu kelompok binaan CSR PT PJB UP Paiton dalam program Organic Integrated System (OIS) yang dilaksanakan sejak tahun 2014. Didampingi sejaktahun 2017, PT PJB UP Paiton menggandeng Training Center Tri Karya Jadi yang merupakan lembaga pelatihan pertanian hasil pengembangan dari program yang sama.
Melalui program OIS, PT PJB UP Paiton terus mengajak petani untuk kembali menggunakan sistem pertanian organik mulaidari penggunaan pupuk organik, pestisida nabati dan sistem tanam efektif. OIS juga menggunakan sistem tanam yang dianjurkan pemerintah yakni jajar legowo dan SRI. Melalui sistem tersebut, ditambah penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati, biaya pertanian yang dikeluarkan petani dapat ditekan.
Selain di DesaKotaanyar, program OIS juga telah dilakukan di Desa Jabung Candi dan Jabung Sisir, Kec. Paiton. Tidak hanya penerapan sistem pertanian organik pada tanaman padi, program juga mengajak petani untuk memproduksi pupuk organik dan pestisida nabati secara mandiri dengan menggunakan bahan-bahan yang terdapat di sekitar. Bahan yang digunakan antara lain limbah kotoran ternak, daun-daunan, dan arangsekam. Serta tanaman toga dan air cucian beras untuk pestisida nabati.
Melalui program CSR yang berkelanjutan, PT PJB UP Paiton terus mendukung upaya Pemerintah untuk mensejahterakan petani dan menciptakan ketahanan pangan di masyarakat. Ketahanan pangan didorong melalui pemanfaatan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar masyarakat untuk kegiatan pertanian. Pemanfaatan bahan-bahan tersebut berimplikasi panjang, selain sebagai upaya regenerasi lahan, juga menekan biaya dan meningkatkan hasil pertanian. (Rendy)