Komitmen Menjaga Kelestarian Lingkungan Laut
Keberadaan material sampah plastik di lautan menjadi perhatian masyarakat dunia. Sampah plastik di lautan dapat tersebar luas melintasi lautan antar negara. Material sampah plastik maupun hasil proses dekomposisinya yang berukuran mikro (mikroplastik) membuat kehidupan flora serta fauna laut terganggu. Bahkan mikroplastik telah ditemukan tersebar di lautan dan masuk dalam sistem rantai makanan yang berujung pada manusia lewat konsumsi pangan dari laut.
Pembahasan sampah plastik menjadi bahasan penting dalam Pertemuan Intergovernmental Review on Global Programme of Action for the Protection of the Marine Environment from Landbased Activities yang ke-4 (IGR-4), di Bali pada Rabu (31/10) â Kamis (1/11). IGR merupakan acara tahunan United Nations Environment Programme (UNEP) yang berfokus pada perlindungan laut dari aktivitas manusia di daratan.
PJB berkesempatan menginformasikan program-program korporat sebagai upaya melindungi kelestarian laut kepada para delegasi IGR-4. Program tersebut diantaranya kegiatan coastal clean up, penanaman mangrove, penanaman coral, dan penggunaan jangkar apung. Informasi diberikan melalui stand pameran di area pertemuan. PJB juga mempromosikan kegiatan corporate social responsibility (CSR) untuk mengangkat ecotourism di pulau Bawean dan pantai Bhinor Probolinggo. Kegitan tersebut merupakan program unggulan CSR UP Gresik dan UP Paiton.
IGR-4 dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dari berbagai negara, delegasi PBB, sektor swasta yang diakreditasi UN Environment Assembly, Sekretariat UN Environment, para pakar dan anggota organisasi lainnya dalam kapasitas sebagai observer. Penyelenggaraan IGR-4 diharapkan dapat memperkuat komitmen dan kerjasama antar negara untuk melindungi dan melestarikan lingkungan laut dari dampak negatif kegiatan berbasis daratan. Hasil-hasil kesepakatan dalam IGR-4 dituangkan dalam dokumen Bali Declaration