Keberkahan dalam Bekerja
Suasana santai penuh tawa dan terkadang juga menohok kesadaran mewarnai pengajian. Ustadz yang biasa mengisi kajian di berbagai tv nasional itu cukup piawai memadukan antara materi dengan presentasi yang mudah diterima oleh para jamaah. Dikatakan bahwa rejeki yang berkah bukan dilihat dari jumlah yang diterima. Namun dari ketenangan dan kecukupan yang dirasakan.
Berkah dimaknai adanya kebaikan yang sifatnya ilahi dalam suatu perkara atau tindakan. Ia tidak bisa terlihat langsung secara indrawi dan lahiriah, namun kadang bisa dirasakan. Kadang juga dirasakan mempunyai nilai tambah padahal secara lahirnya tidak atau malah berkurang.
Bekerja yang terbaik adalah bekerja sebagai pengabdian kepada Allah SWT. Cirinya bisa dilihat dari motivasi kerja yang ditujukan untuk mencari ridha Allah SWT. Selain itu cara kerjanya juga sesuai dengan syariat Islam, bidang kerjanya halal, dan manfaat kerjanya memberi kebaikan, kesejahteraan serta keselamatan bagi semua (rahmatan lil alamin).
Ustadz Wijayanto juga memaparkan bahwa keberhasilan dalam karir tidak ada artinya bila keluarga berantakan. Kesuksesan dalam rumah tangga juga tidak terlepas dari keberkahan dalam pekerjaa kita. Pada akhir paparannya, ustadz meminta Budi Setyawan, moderator acara untuk membacakan ayat Al Qurâan yang menjelaskan adab bergaul dengan istri. Di sela-sela pembacaan ustadz menegaskan maksud ayat dan memberikan contoh pelaksanaannya.