Plt
Bupati Kabupaten Malang, Sanusi, mengapresiasi produk binaan CSR UP
Brantas saat berkunjung ke stand PJB pada Rabu (4/9) di Malang Kabupaten
Expo 2019.
“Kreatif
sekali.” ujarnya sambil menunjuk salah satu motif batik khas Malangan
dari Batik Sengguruh, satu dari binaan CSR UP Brantas.
Tak lama dari kunjungan tersebut, pesanan level korporat pun langsung menghampiri Batik Sengguruh.
Selain
Batik Sengguruh, dipamerkan juga produk terbaik yaitu Kopi Merah
Jambuwer, Kopi Hargo Kiloso, Gula Aren Sumber Sedayu, dan Stik Porang
Alam Makmur.
Malang
Kabupaten Expo 2019 dilaksanakan selama 5 hari, dari tanggal 4-8
September 2019, tanpa biaya masuk, dan menampilkan musisi Anji di hari
terakhir.
Saat ini PLTU Jawa 7 telah memulai tahapan hot commissioning untuk
mencapai COD (Commercial Operation Date) Unit 1 yang direncanakan pada
bulan Oktober 2019. Sementara itu, unit 2 akan menyusul pada bulan
Pebruari 2020. COD ini jauh lebih cepat dari target yang ditetapkan
dalam PPA, yaitu April 2020 untuk Unit 1, dan Oktober 2020 untuk unit 2.
PT
PJB selaku mandatory partner dalam PLTU Jawa 7 terus memantau
perkembangan proyek pembangkit yang berlokasi di Kecamatan Kramat Watu,
Kabupaten Serang, Provinsi Banten ini. Manajemen PJB secara berkala
memantau dan mengunjungi proyek.
Direktur Pengembangan dan Niaga
PT PJB Henky Heru Basudewo Rabu (30/8) melakukan kunjungan ke PLTU Jawa 7
untuk memantau kesiapan menjelang COD. Ia menyatakan progress persiapan
berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan rencana.
âSemuanya
sudah terlaksana dengan baik., mulai dari kesiapan mesin itu sendiri,
dan kesiapan energi primer. Kesiapan yang tidak kalah pentingnya adalah
koordinasi kawan-kawan PLTU Jawa 7 dengan sistem, yaitu dalam hal ini
para dispatcher.â
Tanaman eceng gondok yang seringkali dianggap sebagai gulma ternyata bisa memiliki nilai jual. Di bawah binaan CSR PJB BPWC, masyarakat perajin eceng gondok di sekitar Waduk Cirata, Jawa Barat, diberi kesempatan untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas produksinya.
Secara bertahap, CSR PJB BPWC melakukan pemberdayaan kepada tiga kelompok perajin dengan pemberian alat bantu jahit dan bahan baku eceng gondok. Selain itu, pendampingan berupa peningkatan jaringan pemasaran juga dilakukan untuk meningkatkan daya saing produk.
Produk-produk yang dihasilkan antara lain berupa tas, dompet, peci, sandal dan lainnya. Program yang digulirkan sejak 2016 ini berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat perajin. Bahkan pemasarannya sudah merambah hingga ke Negeri Gajah Putih, Thailand.
Wah, kalau begitu kita harus semakin bangga dan terus dukung kelestarian produk lokal ya.
Melihat dari target bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang harus mencapai 23% pada tahun 2025, maka pemerintah pun semakin cermat untuk mendeteksi potensi EBT yang tersebar di Indonesia. Mengacu pada hal ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur sigap menyambut inisiatif dengan melihat potensi EBT berupa pembangunan PLTS Terapung di wilayah Jawa Timur.
Berawal dari instruksi Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, ke Inggris, selanjutnya Lightsource BP (Anak Perusahaan dari British Petroleum) yang diwakili oleh Benjamin Dumas selaku Senior Manager Intl. Business Development, melakukan kunjungan (28/08) langsung ke Waduk Karangkates yang berlokasi di Kabupaten Malang dengan pemaparan dari PJB yang diwakili oleh tim dari UP Brantas, Divisi EBT, dan Divisi Business Solution. UP Brantas sendiri menjadi pihak yang menggunakan sumber air dari waduk tersebut, maka Manager Engineering & Quality Assurance, Nur Dwiyanto, pun dipercaya untuk memberikan pemaparan terkait spesifikasi dari Waduk Karangkates serta informasi tentang pengalaman PJB dalam mengelola pembangkit EBT.
Melihat kapabilitas dan dedikasi PJB untuk terus mengembangkan EBT, Lightsource BP pun semakin tertarik untuk terus mengkaji potensi yang ada di Waduk Karangkates. Harapannya agar PLTS Terapung dapat direalisasikan dan dapat meningkatkan bauran EBT sesuai target yang dicanangkan oleh Pemerintah.
Insan PJB dari UP Muara Tawar menjadi salah satu wakil Indonesia dalam ajang sepeda Paris-Brest-Paris (PBP) 2019 yang diselenggarakan klub sepeda Paris, Audax Club Pacient. Sudirman bersama 12 rekan lainnya harus bersepeda sejauh sekitar 1.200 km dengan batas waktu maksimal 90 jam.
Gelaran yang diikuti lebih dari 6000 peserta dari seluruh dunia ini bersifat mandiri. Tak ada pengawalan khusus dari panitia. Peserta tidak diperbolehkan mendapatkan dukungan apapun selama perjalanan. Mereka dibekali peta dengan beberapa titik check point yang harus dilalui, dimana masing-masing memiliki batas waktu maksimal.
Event sepeda jarak jauh PBP merupakan acara legendaris empat tahunan yang diadakan sejak tahun 1931. Sejumlah tantangan menghadang peserta dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh klub pesepeda tertua di dunia ini. Diantaranya rute yang jauh, waktu terbatas, dan udara dingin. Diperlukan ketahanan fisik yang prima dan pengaturan waktu yang cermat agar dapat mengatasi tantangan tersebut. Terlebih bagi pesepeda asal Indonesia yang terbiasa dengan suhu udara tropis. Selama acara pada 18 â 22 Agustus 2019 suhu terendah di malam hari mencapai 3 derajat Celcius.
Dalam kesehariannya Sudirman adalah insan PJB yang berkarya sebagai engineer di bagian pemeliharaan Unit Pembangkitan (UP) Muara Tawar. Bersepeda menjadi salah satu hobi pria yang menjadi karyawan PJB sejak tahun 2005 ini.(awg)
Di sela-sela rutinitas pekerjaan di lingkungan pembangkit, karyawan UBJOM PLTU Tenayan menyempatkan diri untuk berolah raga sambil menjalin kebersamaan. Bersepeda ke luar kota menjadi salah satu pilihannya. Tak kurang dari 30 karyawan yang tergabung dalam âTenayan Cycle Clubâ (TCC) mengikuti acara tersebut. Mereka membuat libur akhir pekan pada Sabtu hingga Minggu (24/8 â 25/8) menjadi liburan berkesan penuh dengan keceriaan.
Acara kebersamaan TCC yang merupakan komunitas bersepeda karyawan PLTU Tenayan diawali dari situs Budaya Istana Basa Pagaruyung. Mereka bersantai dan beramah tamah dulu menikmati suasana dan bermalam di Batu Sangkar. Esok harinya barulah mereka menggenjot pedal menjelajahi keelokan tanah minang.
Kegiatan bersepada kali ini menjadi momen istimewa bagi anggota TCC. Selain menyalurkan hobi dalam bersepeda, mereka juga dapat menghirup udara segar. Sejenak melepaskan sesaknya nafas di tengah kepungan asap yang melanda Kota Pekanbaru dan sekitarnya akibat kebakaran hutan dan lahan. Sekaligus juga melepas penat sambil menikmati pemandangan alam Sumatera Barat yang memukau..
Ketua Tenayan Cycle Club, Sigit Gandono, mengawali acara gowes (bersepeda) dengan memandu doa dan safety briefing. Surau (Masjid) Jamiâ Sungai Jambu, Batusangkar menjadi titik awal kegiatan yang dinamai Gowes Tour de Singkarak itu. Dari sini para peserta kemudian menyusuri rute melewati Nagari Pariangan yang terletak di lereng Gunung Marapi.
Sejauh mata memandang terlihat pesona Nagari Tuo Pariangan dalam balutan ketenangan dan kesejukan udara. Rumah-rumah khas berbahan kayu atau bambu dengan aksesoris a la Minang berdiri anggun mempercantik bentang alam. Keindahan alam ini telah ada sejak berabad-abad yang lalu, karena Nagari Pariangan merupakan desa tertua di Sumatera Barat. Tak salah bila desa pada ketinggian 500 hingga 700 meter di atas permukaan laut ini pernah dinobatkan sebagai salag satu desa terindah di dunia oleh majalah Travel Budget dari Amerika Serikat.
Kegiatan Tour de Singkarak mendapat dukungan penuh dari Manajemen PT PJB UBJOM PLTU Tenayan. General Manager UBJOM Tenayan Agus Prastyo Utomo memimpin dan ikut serta dalam kegiatan yang diharapkan dapat merefresh semangat karyawan dari kejenuhan rutinitas pekerjaan sehari-hari.
Banyak pelajaran dapat dipetik dari kegiatan bersepeda. Agus mengibaratkan bersepeda seperti berdoa. âTeruslah berdoa hingga doa yang kita panjatkan diijabah oleh Tuhan Yang Maha Esa. Begitu pula dalam bersepeda, teruslah mengayuh hingga kita sampai ke tujuan.â Lebih lanjut ia mengutip tulisan Albert Einstein,âHidup itu laksana bersepeda, untuk menjaga keseimbangan kita harus terus bergerakâ.
Agus berpesan agar Ikatan kekeluargaan yang harmonis dan kompak harus senantiasa diterapkan di lingkungan PT PJB UBJOM PLTU Tenayan. Pesan ini sekaligus menjadi penutup Gowes Tour de Singkarak yang disampaikannya saat semua peserta telah berkumpul di akhir etape, tepi Danau Singkarak.(jun, fpp)
Kawasan pesisir Bekasi kini punya obyek wisata baru bernama Sunge Jingkem. Tempat ini menawarkan keindahan pemandangan sungai dengan hutan mangrove di sekitarnya. Pengunjung dapat bersantai di saung-saung yang ada di sepanjang trek sungai sambil menikmati suasana. Ikon-ikon unik untuk berswafoto pun tersedia di sini.
Awalnya, kawasan wisata ini hanya dimanfaatkan sebagai lintasan perahu oleh nelayan sekitar. Forum Pemuda Peduli
Lingkungan (FPPL) bersama dengan PT PJB kemudian menginisiasi
pengembangan potensi wisata di kawasan tersebut. Sehingga terwujudlah
ekowisata berbasis masyarakat dengan nama Sunge Jingkem.
Ekowisata
Sunge Jingkem berada di Kampung Sembilangan, Desa Samudrajaya,
kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Obyek wisata ini diresmikan PJB
pada Jumat (23/8) dengan melibatkan Pemda, Koramil Tarumajaya, Polsek
Tarumajaya, Polairud Paljaya, BUMDes Samudrajaya, FPPL, serta tokoh
masyarakat setempat.
Penanaman
pohon di area sekitar melengkapi acara peresmian ekowisata. Di kawasan
tersebut PJB juga membangun rumah bibit yang dapat digunakan sebagai
persemaian bibit mangrove.
Pengembangan
ekowisata Sunge Jingkem diharapkan dapat menjadi sarana edukasi tentang
mangrove. Selain itu juga sebagai pendorong peningkatan perekonomian
masyarakat sekitar sehingga dapat menambah kesejahteraan mereka.(awg)
Semangat
kemerdekaan dan menciptakan inovasi seakan tak pernah padam dalam
gelora tubuh PT Pembangkitan Jawa Bali. Kali ini, nafas penghargaan
berhembus dari Bali. Gelar best paper berhasil diraih dalam ajang The
4th International Tropical Renewable Energy Conference (i-TREC 2019)
pada 14-16 Agustus 2019.
I-Trec 2019 merupakan konferensi tahunan tentang energi terbarukan tropis dan juga forum utama untuk presentasi kemajuan dan hasil penelitian tentang Energi Baru Terbarukan di negara- negara tropis.
Predikat
Best Paper didapatkan PJB dalam sub topic symposium smart grid and
regulation dengan judul â A comparative performance analysis of a 1
MWatt CIS PV system and a 5 kWatt crystalline-Si PV system under the
tropical climate of Indonesiaâ. Paper disusun sebagai hasil kolaborasi
antara praktisi PJB dengan akademisi dari University of Twente, Belanda.
Praktisi PJB dalam penyusunan paper terdiri dari Dimas Kaharudin,
Arirpiantoni, dan Kirjoni Mudiarto. Ketiganya berasal dari Kantor Pusat
PJB, Surabaya.
Dimas
Kaharudin, manajer bidang EBT, mengatakan “Infrastruktur PJB dalam
bidang EBT saat ini memiliki manfaat positif bagi perkembangan ilmu
pengetahuan di solar PV dan menjadi rujukan bagi peneliti nasional
maupun internasional”.
Merdeka hanyalah sebuah jembatan, Walaupun jembatan emas.., di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa.., satu ke dunia sama ratap sama tangis!â
Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk, pekerjaan kita belum selesai!
Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.â
[Ir. Soekarno)
Selamat hari kemerdekaan bangsaku, Indonesia!
Perjuangan kita masih panjang, Saudaraku. Mari kita bersatu, berjuang bahu membahu mewujudkan Indonesia yang maju, adil, makmur, dan sejahtera. Indonesia, yang keberadaannya memberi arti bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia.
di tengah Kota Pekanbaru yang sedang dikepung oleh kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), PLTU Tenayan bersama Kodim 0301/Pekanbaru mengelenggarakan pengobatan gratis bagi masyarakat di kelurahan mentangor, Kecamatan Tenayan Raya pada Rabu(14/8). Kegiatan ini merupakan rangkaian program Satgas Karhutla Provinsi Riau dalam upaya pencegahan, sosialisasi, dan pemberdayaan masyarakat untuk menangkal Karhutla.
Karhutla menjadikan kualitas udara memburuk akibat tingginya kandungan PM10 (partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron). Hal ini membuat banyak masyarakat Pekanbaru, khususnya di Kelurahan Mentangor Kecamatan Tenayan Raya menderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Penyakit ini diderita balita, dewasa, dan lansia dengan gejala batuk, pilek, demam, bahkan sesak nafas.
Pengobatan gratis dilakukan dengan menggandeng Puskesmas Tenayan Raya. Acara digelar dari pukul 07.30 hingga 12.00 WIB dan diikuti oleh 210 peserta. Sejumlah pejabat hadir dalam kesempatan ini. Diantaranya
GM PT PJB UBJOM PLTU Tenayan Agus Prastyo Utomo, Dandim 0301/Pekanbaru Letkol inf Andri Sulistiawan, S.Sos, serta Muspika se Kecamatan Tenayan Raya.
Ponirah (75 tahun) salah satu peserta pengobatan gratis merasa sangat bersyukur dengan adanya pengobatan gratis. âSudah sakit beberapa hari lalu, kepala pusing, agak sesak nafas, mau keluar rumah juga banyak kabut asap, jadi bingung, tadi diajak bapak tentara berobat, mudah-mudahan dengan obat-obatan yang diberikan ini, saya bisa cepat sembuhâ kata Ponirah dengan gembira.
Selain pengobatan gratis, pada kesempatan yang sama juga dilakukan beberapa kegiatan peduli lingkungan. Diantaranya sosialisasi pencegahan Karhutla, pemberian 400 masker gratis, pelepasliaran burung endemik serindit, penebaran 11.000 bibit ikan, serta penanaman 1000 bibit pohon secara bertahap.
Bibit ikan ditebar di telaga kelurahan Mentangor sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat. Sedangkan penanaman pohon dilakukan di depan Masjid Al Bachtiar Kelurahan Mentangor. Tahap pertama ditanam 50 pohon dengan melibatkan masyarakat. Nantinya akan ditanam 950 bibit pohon lainnya pada lokasi lahan kritis lain di sekitar PLTU Tenayan.
Dalam Sambutannya di depan 400 peserta sosialisasi, Agus Prastyo Utomo mengajak seluruh elemen masyarakat di Tenayan Raya untuk bersama-sama mencegah Karhutla.
âPLTU Tenayan merupakan objek vital nasional yang mensuplai kebutuhan listrik di Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau pada umumnya. Di tengah kabut asap ini, seluruh sumberdaya manusia dan sumber daya peralatan kami tetap harus bekerja optimal dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Melalui kegiatan ini kami berusaha meringankan beban masyarakat di sekitar PLTU Tenayan yang terdampak kabut asap akibat karhutlaâ kata Agus Prastyo Utomo.
Letkol inf Andri Sulistiawan, S.Sos pada kesempatan tersebut juga berpesan agar masyarakat merubah pola pikir dalam memanfaatkan alam. “Jika kita merawat alam, maka alampun juga akan menjaga kita. Ikan dan burung tadi merupakan indikator kelestarian alam. Jika kelak burung dan ikan tadi berkembang biak di alam, itu menandakan keadaan lingkungan di sekitar kita membaik. Siapa yang mau menjaga alam jika bukan kita? Stop membakar hutan dan lahan jika hanya untuk mencari uang semata,” pesan Andri.
Lebih lanjut Letkol Inf Andri menyatakan bahwa Satgas Karhutla siap bersinergi dengan perusahaan sekitar dan pemerintah daerah untuk memberikan program pemberdayaan masyarakat ditiap-tiap kecamatan. “Pemberdayaan dilakukan melalui penanaman ubi, lengkuas, dan contohnya pada hari ini penebaran ikan. Nantinya ikan dapat dipanen dan dimanfaatkan langsung oleh masyarakat yang menerima bantuan program pemberdayaan ini. Tujuannya agar masyarakat sadar untuk menjaga lingkungan. Mencari uang tidak harus dengan merusak lingkunganâ tegas Letkol inf Andri Sulistiawan, S.Sos.
Kegiatan diakhiri dengan kunjungan Kasi Ops Korem 031/Wirabima Kolonel Inf Patar Sitorus pada lokasi pengobatan masal dan penaburan bibit ikan di telaga. âjaga hutan kita, jangan ada lagi yang membakar hutan dan lahan, galakan kegiatan-kegiatan positif seperti ini guna membantu masyarakat mencegah dan menanggulangi Karhutla, tutur Kolonel Inf Patar Sitorus.
Sinergi antara PT PJB UBJOM PLTU Tenayan dengan TNI/POLRI, Puskesmas, Pemda, dan seluruh elemen masyarakat lainnya dalam kegiatan ini merupakan wujud komitmen kepedulian sosial dan lingkungan perusahaan. Melalui serangkaian acara tersebut diharapkan dapat memberika kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan serta bahu – membahu dalam mengatasi bencana kabut asap yang sedang kita hadapi saat ini.(dim)
Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengunjungi UP Muara Karang untuk memastikan kesiapan dan kehandalan PLTGU Muara Karang dalam penstabilan jaringan PLN. Pada kesempatan tersebut Plt Dirut mendengarkan update kondisi PLTGU yang disampaikan oleh Direktur Operasi I PT PJB, Sugiyanto didampingi GM UP Muara Karang, Rachmat Azwin.
Kunjungan dilakukan pada Rabu (7/8) pagi dimana Plt Dirut PLN meninjau langsung Control Room PLTGU Blok II Muara Karang. Selain mendengarkan penjelasan teknis, beberapa pesan juga disampaikan dalam kesempatan ini.
BPWC kembali meraih penghargaan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dalam ajang CSR Indonesia Award 2019 di Bali. Unit PJB yang mengelola Waduk Cirata ini mendapatkan penghargaan dalam kategori Didaktika Pratama Unggul.
Apresiasi diberikan atas partisipasi perusahaan dalam membantu masyarakat di bidang edukasi, melalui TK Elektrika binaannya. Piagam penghargaan diterima oleh Kepala BPWC Wawan Darmawan.
CSR Indonesia Award 2019 digelar Majalah CSR Indonesia & Media Online Csr-Indonesia.com serta Meprindo Communications di Sanur, Bali pada 30-31 Juli 2019. Gelaran ini didedikasikan terhadap karya perusahaan dalam memberikan dukungan terhadap bidang pendidikan.
Selain menerima penghargaan, BPWC juga menjadi narasumber dalam workshop dan sharing pengalaman pengelolaan CSR. Pada kesempatan ini dipaparkan berbagai program CSR BPWC dalam memberdayakan masyarakat sekitar. Diantaranya melalui TK elektrika, kerajinan eceng gondok ciecra, pengelolaan aren, biogas eceng gondok, dan lainnya.
âGenerasi penerus adalah aset bangsa yang perlu harus dipersiapkan sejak dini, sehingga BPWC terus berkomitmen untuk membina pendidikan usia dini melalui TK Elektrikaâ begitu komitmen manajemen BPWC selaku pembina Yayasan TK Elektrika.
Program ini tidak berhenti sampai disini saja. PJB BPWC akan terus mendorong program2 csr di Cirata agar terus maju dan mandiri.(azz)
Puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 diselenggarakan di Kompleks UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan, Kota Probolinggo, pada Minggu(28/7). Sejumlah kegiatan dilakukan dalam acara ini diantaranya penanaman pohon cemara udang dan pemberian penghargaan Lingkungan Hidup Tahun 2019.
UP Paiton menjadi salah satu perusahaan terbaik yang mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Unit yang mengelola PLTU Paiton unit 1 dan 2 ini dinilai sangat baik dalam implementasi pengelolaan perusahaan berbasis lingkungan hidup. Atas capaiannya itu, UP Paiton mendapatkan piagam penghargaan Atas Laporan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Terbaik 2019 pada kategori PLTU.
Dalam peringatan lingkungan hidup kali ini, Gubernur Jawa Timur mengajak seluruh lapisan masyarakat ikut berpartisipasi mengendalikan polusi udara. Ajakan ini sejalan dengan tema internasional yang diangkat dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yaitu âBeat Air Pollutionâ. Diungkapkan bahwa berdasarkan data WHO 7 juta manusia meninggal karena polusi udara dan 70%nya di Asia Pasifik. Sementara di Indonesia 62 ribu manusia meninggal karena polusi udara.
Itulah mengapa partisipasi semua pihak sangat dibutuhkan untuk mengendalikan polusi udara. Masyarakat bisa berpartisipasi dengan menanam pohon di lingkungan sekitar. Sehingga langit makin biru dan bumi makin hijau.
Memperingati Hari Mangrove Sedunia Tahun 2019, Pokmaswas Hijau Daun melakukan penanaman 500 bibit mangrove di area Ekowisata Mangrove Hijau Daun, Pulau Bawean. Kegiatan pada Jumat (26/7) itu melibatkan sekitar 328 siswa dan mahasiswa. Selain menghijaukan pantai, dilakukan juga aksi bersih-bersih di sepanjang pesisir Pantai Daun.
Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Hijau Daun merupakan mitra PJB UP Gresik dalam mengembangkan Ekowisata Mangrove Hijau Daun. Ecowisata ini mengitegrasikan program konservasi mangrove, terumbu karang dan penyu, program eco-edu-wisata mangrove, program pengelolaan sampah terpadu, serta program alih fungsi lahan sawah terdegradasi menjadi lahan pertanian garam.
Hari Mangrove Sedunia diperingati setiap tanggal 26 Juli. Moment ini menjadi penggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya mangrove bagi kehidupan di bumi.
Hutan mangrove memiliki banyak manfaat bagi kehidupan, baik secara fisik, biologi, maupun ekonomi. Secara fisik, hutan mangrove menjadi penahan abrasi pantai, penahan intrusi air laut ke daratan; dan penahan badai dan angin yang bermuatan garam, Selain itu, dapat menurunkan kandungan karbondioksida (CO2) di udara dan menjadi penambat bahan-bahan pencemar (racun) di perairan pantai.
Sementara secara biologi hutan mangrove menjadi tempat hidup biota laut, sumber makanan bagi spesies-spesies yang ada di sekitarnya, dan tempat hidup berbagai satwa lainnya. misal kera, buaya, dan burung.
Sedangkan manfaat hutan mangrove secara ekonomi, diantaranya sebagai tempat pariwisata, sumber bahan kayu, penghasil bahan obat, penghasil bahan pangan seperti ikan, udang, kepiting, dan menjadi sumber mata pencaharian masyarakat sekitar.
UP Muara Tawar bersama Kelompok Bendungan Berlian melaksanakan kegiatan sosialisasi pengolahan sampah organik bagi warga Kampung Bendungan, Desa Pantai Makmur, Bekasi. Kegiatan pada Jumat (26/7) ini bertujuan untuk menerapkan zero waste di lingkungan warga masyarakat guna mendukung Program CSR âKampung Bendungan Si Mandra (Bersih, Mandiri, dan Sejahtera)â.
Dalam kegiatan ini, masyakarat diajari cara mengolah sampah organik yang dapat menghasilkan pupuk cair. Nantinya pupuk cair itu akan ditabung di Bank Kompos sehingga masyarakat memperoleh pendapatan dari pengolahan sampah organik tersebut.(awg)
Program CSR binaan UP Muara Karang terpilih mewakili PLN Group dalam Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU). Para asesor KPKU mengunjungi lokasi bank sampah, Rumah lipat, dan mangrove yang dibina oleh unit PJB di Jakarta tersebut pada Rabu (24/7). Kunjungan didampingi oleh perwakilan dari PLN dan UP Muara Tawar. PLN optimis dan siap mendapatkan kriteria Industry Leader dalam asesmen PKPU ini.(srk)
Upaya menggugah kesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah plastik bisa dilakukan dari mana saja, termasuk dari lingkungan sekolah. PT PJB UBJOM PLTMG Arun menggugah kesadaran tersebut melalui sosialisasi AKUSTIK (Ayo Kurangi Sampah Plastik) dalam rangkaian acara dari PJB Saweu Sikula. Program CSR Ini dilaksanakan pada Senin (22/7) di SD Negeri 4 Muara Saru, Kota Lhokseumawe.
Akustik merupakan program transformasi korporat PJB dalam menanggapi isu dunia terkait pengurangan penggunaan plastik yang semakin hari semakin memprihatinkan. Dalam sosialisasi akustik, UBJOM PLTMG Arun membagikan tumbler (botol minum) bagi para siswa agar mereka dapat mengurangi pemakaian plastik dengan tidak membeli air minum kemasan plastik.
Selain sosialisai Akutik, PJB Saweu Sikula juga diisi dengan kelas Inspirasi dan penghijauan. Kelas Inspirasi disampaikan oleh tim pengajar yang berasal dari kolaborasi CSR PJB Arun dan komunitas Turun Tangan Lhokseumawe. Sedangkan penghijauan dilakukan dengan menanam pohon di sekitar sekolah sebagai langkah dalam melestarikan lingkungan dan meningkatkan keasrian di sekolah tersebut.
Manager Administrasi PT PJB UBJOM PLTMG ARUN Adityo BW berharap agar PJB Saweu Sikula dapat memotivasi para pelajar. âMelalui acara ini kami berharap sejak dini adik-adik sekolah dasar dapat peduli terhadap lingkungan dan memiliki impian serta motivasi tinggi untuk belajar dan berkembang menjadi lebih baikâ
PJB Saweu Sikula merupakan program CSR di bidang capacity building untuk meningkatkan bakat serta semangat belajar bagi anak-anak SD yang berada di wilayah Ring 1 perusahaan. Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2018 dan dilaksanakan rutin setiap tahunnya.
Program ini mendapat apresiasi dan dukungan dari pihak sekolah. âKami sangat berterima kasih dengan kedatangan dari PT PJB UBJOM PLTMG Arun untuk melaksanakan program PJB Saweu Sikula di sekolah kami. Anak-anak sangat bergembira dan bersemangat. Semoga acara ini bisa menambah motivasi bagi anak-anak untuk terus belajar lebih baik dan juga turut menjaga kelestarian lingkungan â terang Yusnaini selaku Kepala Sekolah SD 4 Muara Satu.(rzk)
Sungai Kampar memiliki panjang 580 km, berhulu di Bukit Barisan Sumatra Barat dan bermuara di pesisir timur Pulau Sumatra di wilayah provinsi Riau. Sungai ini merupakan pertemuan dua buah sungai yang hampir sama besar, yang disebut dengan Kampar Kanan dan Kampar Kiri. Kawasan hulu air sungai ini dimanfaatkan untuk PLTA Koto Panjang 114 MW yang dikelola oleh PT PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (KITSBU).
Kondisi lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kampar tak ubahnya permasalahan di DAS Citarum, yang mengalami degradasi kualitas lingkungan karena pencemaran dari aktivitas domestik, industri, peternakan, perkebunan, pertanian, hutan tanaman industri, perikanan dan pertambangan.
Gubernur Sumatera Barat (Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, S.Psi., M.Sc.) bekerjasama dengan WWF (World Wide Fund for Nature) secara khusus mengundang PT Pembangkitan Jawa Bali – Badan Pengelola Waduk Cirata (BPWC) untuk memberikan sharing knowledge tentang pengelolaan lingkungan Waduk Cirata. Sharing knowledge disampaikan dalam rapat teknis inisiasi pengembangan imbal jasa lingkungan pada Selasa (23/7) di Padang. Acara ini dihadiri oleh Gubernur, para Bupati, Kepala Dinas, dan stakeholder terkait Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Kepala BPWC, Wawan Darmawan, menyampaikan alternatif pola pengelolaan lingkungan melalui berbagai model kerjasama. Salah satunya keterlibatan BPWC dalam program Citarum Harum yang dapat mengintegrasikan kewenangan multi stakeholder guna menjaga fungsi utama Waduk Cirata untuk operasional PLTA.
Dalam sambutannya, Gubernur Sumbar berharap komitmen stakeholder dalam restorasi dan pelestarian Sungai Kampar sebagaimana kesungguhan stakeholder Sungai Citarum.(rtp)
Mangrove merupakan salah satu sumber daya yang ada di Kecamatan Tarumajaya, Bekasi. Mangrove dikenal sebagai tanaman dengan fungsi sebagai pencegah abrasi laut. Selain itu, buahnya juga dapat dimanfaatkan untuk beberapa produk makanan seperti dodol, minuman dan produk lainnya. Namun, tak hanya itu, ternyata limbah mangrove pun masih dapat dimanfaatkan untuk mewarnai batik. Buah mangrove yang sudah tidak dapat tumbuh atau mati lah yang digunakan sebagai bahannya.
Pengetahuan tentang bagaimana memanfaatkan limbah mangrove menjadi pewarna batik diberikan kepada warga Kampung Kebon Kelapa melalui pelatihan pada tanggal 15-20 Juli 2019. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh PJB UP Muara Tawar bekerja sama dengan Zie Batik Semarang. Melalui pelatihan ini, kelompok pengrajin batik lokal diharapkan dapat memanfaatkan sumber daya mangrove di desanya menjadi pewarna batik. Selain bisa menekan biaya produksi, penggunaan pewarna alami tersebut juga akan menambah nilai jual dari batik yang dihasilkan.
Dalam pelatihan, para peserta diajari mengenal jenis-jenis pewarna batik berbahan alami yang ada di sekitar kita, diantaranya jelawe, indigo, tingi, tunjung, dan mangrove. Diuraikan juga proses pewarnaan batik dengan bahan alami yang jauh lebih lama dibandingkan dengan proses pewarnaan sintetis.Dari beberapa bahan pewarna alami yang dikenal, pewarna dari mangrove hingga kini belum banyak digunakan oleh perajin batik. Mangrove untuk membuat pewarna batik berasal dari jenis Propagul yang sudah dikeringkan. Bahan ini dapat mengeluarkan warna coklat.
Selain belajar membuat pewarnaan batik menggunakan mangrove, pelatihan juga diisi dengan materi proses pembuatan batik ecoprint. Ecoprint merupakan teknik pemindahan pigmen warna alami daun ke media kain sutra agar menghasilkan pola yang unik. Teknik ini tergolong mudah karena hanya menggunakan dedaunan di sekitar kita, seperti daun jati, daun jarak, daun johar, daun jenetri, daun talok, daun ketapang, dan jenis daun atau bunga yang menghasilkan warna.
Meskipun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat batik ecoprint tergolong mudah, namun penjualan satu lembar kain batik ecoprint mencapai Rp 500.000. Lamanya proses pembuatan dan kreativitas dalam menyusun pola-pola daun menjadi nilai tambah pada pembuatan batik ini.
Para peserta langsung mempraktekkan pembuatan batik ecoprint dan pewarnaan dengan mangrove selama kegiatan berlangsung. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan ragam jenis variasi batik berbahan alami dan ecofriendly. Sehingga, selain dapat menekan biaya produksi, pemanfaatan bahan-bahan alami di sekitar kita sebagai pewarna batik, juga dapat mengurangi pencemaran akibat limbah pewarna batik dan berkontribusi dalam upaya penyelamatan lingkungan.(rhm)
Inovasi
unik dari produk-produk masyarakat binaan CSR PJB menarik perhatian
pengunjung pameran Pekan Lingkungan Hidup & Kehutanan (PLHK) 2019.
Aneka produk olahan makananan yang memanfaatkan potensi khas masyarakat
sekitar disambut antusias pengunjung. Demikian juga dengan aneka
kerajinan yang ditampilkan. Hingga penutupan acara stand PJB masih ramai
dikunjungi.
Pameran PLHK 2019 diselenggarakan di Jakarta Convention Centre
tanggal 11-13 Juli 2019. Dalam ajang ini, selain produk CSR, PJB juga
memamerkan proyek-proyek EBT dan pengelolaan lingkungan sekitar
pembangkit. Pada kesempatan ini PJB juga mengajak pengunjungan
berjalan-jalan melihat PLTGU Gresik yang ramah lingkungan melalui
Virtual Reality (VR). Fasilitas ini berhasil menarik antusiame
pengunjung, khususnya anak-anak.
Olahan
makanan dan kerajinan produk CSR yang ditampilkan PJB dalam pameran
PLHK cukup beragam. Produk tersebut khusus didatangkan dari hasil karya
masyarakat di sekitar unit-unit pembangkit PJB di Jawa. Untuk jenis
makananan ada olahan mangrove (dodol, minuman), legen khas Tuban,
rengginang aneka rasa dari Rembang, stik porang, dan aneka jenis kopi.
Sedangkan kerajinan berupa batik ecoprint menggunakan dedaunan kering,
ecobag dari kain perca, pulpen ranting, kerajinan kayu, kerajinan eceng
gondok serta inovasi pemanfaatan tong dan ban bekas. Olahan makanan
habis dibeli pengunjung. Sementara produk kerajinan, meski tidak terjual
semua, namun membuahkan beberapa kerja sama dan potensi penjualan.
PJB menempati stand pameran bersama grup PLN. Dalam pameran ini PLN Group terpilih menjadi booth terbaik.