ððð ðððŦðĄððŽðĒðĨ ðððĨððĪðŪðĪðð§ ððĢðĒ ððĻðð ððð% ððĒðĻðĶððŽðŽð ððððð ððĒ ðððĄðð§ ðððĪððŦ ðððð ðððĶððĒðĨððĄðð§
Setelah berhasil menjadi pionir yang mengkomersialisasikan co-firing di Indonesia pada tahun 2020 lalu, PLN Group melalui PJB kembali melakukan terobosan dengan mengimplementasikan full firing biomassa sebagai pengganti batu bara. Firing biomassa ini berhasil diuji coba pada PLTU Tembilahan berkapasitas 2×7 MW pada Rabu (15/06) dengan menggunakan cangkang sawit. Pada uji coba yang dihadiri oleh sejumlah pejabat PLN Group terkait, M. Yossy Noval selaku Direktur Operasi 1 PT PJB menyampaikan rasa bangganya. Menurutnya, sebagai salah satu dari program PLN “Green Booster”, Co-Firing digadang untuk mendukung target bauran energi EBT nasional.
Pada pengujian dengan porsi 100% biomassa telah menunjukkan hasil yang memuaskan, yaitu unit dapat beroperasi secara normal dan tidak terjadinya derating kapasitas. Selain itu, berdasarkan hasil pemantauan dari aspek lingkungan juga menunjukkan emisi yang lebih rendah. PJB sendiri telah berhasil melakukan komersialisasi co-firing di 14 PLTU yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari data yang dihimpun per 14 Juni 2022, penerapan co-firing PT PJB telah menghasilkan total Green Energy sebesar 100,28 GWh. Jika dibandingkan tahun 2021 dengan total Green Energy dari co-firing sebesar 140,49 GWh, terjadi proyeksi peningkatan produksi yang cukup signifikan hingga akhir tahun 2022.
Darmawan Prasodjo selaku Direktur Utama PT PLN (Persero) menyampaikan apresiasinya atas pencapaian yang berhasil dilakukan oleh PJB, “100 persen biomassa firing ini adalah bentuk konsistensi PLN Group dalam menghadirkan energi bersih untuk Indonesia yang lebih baik. Sebagai pionir, keberhasilan ini juga saya harapkan dapat menjadi pemacu motivasi untuk dapat diterapkan pada PLTU lainnya,