Electrizen, di tengah tantangan dunia menghadapi transisi energi, Indonesia hadir. Memiliki peran penting dalam upaya global untuk mendinginkan bumi, yang kini memanas akibat emisi gas rumah kaca. Peta jalan menuju Net Zero Emissions 2060, telah dirumuskan. Berbagai program akselerasi pengembangan energi terbarukan, telah dijalankan. Berkolaborasi dengan Kementerian ESDM, PLN menghadirkan Green Hydrogen Plants. Tak hanya menjadi yang pertama, namun juga menjadi yang terbesar dan terbanyak di tanah air.
Dulu, hasil produksi hidrogen di PLTU dan PLTGU hanya dimanfaatkan untuk mendinginkan mesin pembangkit listrik. Kini, melalui inovasi pemanfaatan solar PV hingga Renewable Energy Certificate, hidrogen yang dihasilkan mampu dikembangkan menjadi green hydrogen. Turut berperan dalam penurunan emisi karbon hingga lebih dari 8 ribu ton CO2/tahun.
Lebih dari itu, dengan kemampuan produksi hingga lebih dari 180 ton per tahun, green hydrogen ini dapat digunakan tidak hanya untuk pendingin pembangkit, namun juga untuk kebutuhan berbagai industri, cofiring pembangkit hingga hydrogen refuelling station kendaraan listrik.
Inilah komitmen PLN dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia. Tak hanya memastikan terwujudnya Net Zero Emission di 2060. Namun juga menciptakan value creation dan mendorong pertumbuhan ekonomi.