๐๐๐ ๐๐๐ง๐ ๐ก๐๐๐ข๐ซ๐ค๐๐ง ๐๐๐ค๐ง๐จ๐ฅ๐จ๐ ๐ข ๐๐จ๐๐ข๐๐ข๐ค๐๐ฌ๐ข ๐๐ฎ๐๐๐ ๐๐๐ง๐ ๐๐ง ๐๐๐ญ๐จ๐๐ ๐๐๐ ๐๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐๐๐ง๐ข๐ง๐ ๐ค๐๐ญ๐ค๐๐ง ๐๐ข๐ง๐๐ซ๐ฃ๐ ๐๐๐๐
PJB melalui Unit Pembangkitan Brantas di Malang, Jawa Timur, menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) menggunakan metode Ground Based Generator (GBG) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas. Terobosan TMC GBG adalah inovasi termutakhir sekaligus yang pertama kali dalam sejarah di pulau Jawa. Sebelumnya, masyarakat hanya mengenal TMC menggunakan pesawat dalam menyemai natrium klorida (NaCl) ke dalam awan melalui udara. Kini, metode TMC terbaru ini dengan menghantarkan bahan semai berupa flare ke dalam awan dari darat di hulu DAS Brantas yang topografi wilayahnya pegunungan dan perbukitan.
Pelaksanaan TMC GBG ini dijadwalkan pada 6 โ 17 Juni 2022 sebagai upaya menjaga kontinuitas suplai air waduk khususnya memasuki musim kemarau. Upaya ini dilakukan dengan tetap berpedoman terhadap Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) yang telah ditetapkan untuk memastikan volume air baku tetap terjaga secara kontinu. Melalui koordinasi dengan Polres Malang, bahan semai flare ditempatkan pada tower GBG yang sudah dibangun oleh PJB di wilayah pegunungan sejumlah Kecamatan di Kabupaten Malang, yaitu Wajak, Wagir, Tumpang, Karangploso. Lokasi lainnya di Gunung Panderman, Desa Pesanggrahan, Kota Batu. Adapun proses penyemaian awan menggunakan flare ini akan dilakukan di 5 (lima) lokasi wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu berdasarkan hasil analisis cuaca oleh BRIN.
Hasil TMC memasuki musim kemarau ini diharapkan memberikan manfaat menambah pasokan air baku, irigasi pertanian rakyat seluas 101.180 hektare dan PLTA setara 1 miliar kWh per tahun. Implemetasi TMC GBG di PJB UP Brantas ini merupakan hasil kolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Perum Jasa Tirta I.
Dari tolok ukur itu, PJB UP Brantas mengembangkan inovasi nasional TMC GBG di DAS Brantas untuk meningkatkan produktivitas PLTA sebagai upaya konkret perusahaan dalam memberikan nilai tambah dalam mewujudkan energi bersih.1d