PLTU Tenayan Sulap Abu Batu Bara Menjadi Bangunan Perpustakaan
Sebuah inovasi yang cukup mengejutkan diciptakan oleh PT PJB UBJOM Tenayan. Betapa mengejutkan, abu batu bara yang dulu dikenal oleh masyarakat awan sebagai limbah, kini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bangunan pengganti semen dan pasir, dan aman secara lingkungan serta kesehatan. Melalui riset dan telaah yang ketat, Ide ini direalisasikan oleh PT PJB UBJOM Tenayan bekerjasama dengan Dispusip (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan) Kota Pekanbaru dalam membangunan Gedung Perpustakaan Digital di Taman Putri Kaca Mayang pada Senin, (31/10).
Menjadi program pertama / pioner di Pulau Sumatera terkait pemanfaatan abu batu bara sebagai bahan bangunan guna konstruksi fasilitas umum di Ruang Terbuka Hijau, PT PJB UBJOM Tenayan meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Perpustakaan Digital tersebut Di Taman Putri Kaca Mayang bersama Dispusip Pekanbaru. Hadir pada kegiatan tersebut Manager PT PJB UBJOM Tenayan Administrasi Hisyam Luthfi dan Kadispusip Pekanbaru Ir. Hj. Nelfiyonna, M,Si.
Dalam keterangannya, Hisyam Luthfi menerangkan bahwa program pembangunan perpustakaan tersebut merupakan wujud realisasi dari MoU kerja sama sinergi program CSR antara PT PJB UBJOM PLTU Tenayan dengan Pemerintah Kota Pekanbaru, dimana melalui program CSRnya PT PJB UBJOM Tenayan mendukung percepatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang berkesinambungan di Kota Pekanbaru.
Hisyam juga menuturkan bahwa pemanfaatan abu batu bara atau FABA (Fly Ash / Bottom Ash) sebagai bahan bangunan ini sudah sesuai regulasi yang berlaku yakni Peraturan Pemerintah (PP) No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dimana saat ini abu batu bara merupakan limbah non B3 terdaftar (tidak berbahaya dan tidak beracun).
âRegulasi tentang pemanfaatan abu batu bara sudah dipenuhi, diperkuat juga oleh MoU dengan Pemko Pekanbaru serta Perjanjian Kerjasama dengan DLHK Pekanbaru tentang pemanfaatannya, aman bagi lingkungan dan kesehatan, kali ini kita pakai abu batu bara 60% untuk menggantikan semen, kita bantu pembangunan fasilitas umumâ ujar Hisyam.
Material abu batu bara sisa pembakaran di PLTU Tenayan dengan teknologi boiler minimal Circulating Fluidized Bed (CFB) merupakan limbah yang tidak berbahaya dan tidak beracun, hal ini dikarenakan pembakaran dilakukan pada temperatur tinggi, sehingga kandungan unburnt carbon di dalamnya menjadi minimum.
Hasil data dari uji karakteristik terhadap abu batu bara dibeberapa PLTU yang dilakukan oleh Kementerian LHK tahun 2020 menunjukkan bahwa FABA PLTU masih di bawah baku mutu karakter berbahaya dan beracun. Selain itu, hasil evaluasi dari referensi yang tersedia menyatakan bahwa hasil uji Prosedur Pelidian Karakteristik Beracun atau Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) terhadap limbah FABA dari 19 unit PLTU, memberikan hasil uji bahwa semua parameter memenuhi baku mutu.
Abu batu Bara dari kegiatan PLTU dengan teknologi boiler minimal Circulating Fluidized Bed (CFB) dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kontruksi pengganti semen / pasir, roadbase, bahan baku pembuatan refraktori cor, penimbunan dalam reklamasi tambang, substitusi kapur untuk menetralkan air asam tambang, memperbaiki kondisi fisik tanah dan media tanam untuk revegetasi lahan bekas tambang.