PT PJB Persembahkan PROPER Emas untuk PLN
Piala diserahkan oleh Direktur Utama PJB, Iwan Agung Firstantara, kepada Direktur Human Capital Management PT PLN (Persero), Muhammad Ali pada Selasa (16/1) di pelataran UP Paiton, Probolinggo. Acara yang bersamaan dengan pembukaan bulan K3 it juga disaksikan oleh Dirjen PPKL KLHK M.R. Karliansyah, Sekretaris Dirjen PPKL KLHK Sigit Reliantoro dan Ketua Dewan Pertimbangan PROPER Prof. Sudarto.
“Kami berharap keberadaan Piala PROPER Emas ini di PLN dapat menginspirasi dan memacu semangat pembangkit di Indonesia, khususnya pembangkit yang ada di lingkungan PLN untuk meningkatkan kinerja lingkungan, demi terciptanya hubungan yang harmoni pembangkit listrik dengan lingkungan,” kata Direktur Utama PJB, Iwan Agung Firstantara.
PROPER Emas diperoleh PT PJB Unit Pembangkitan Paiton melalui perjalanan panjang dalam menciptakan keunggulan lingkungan. PLTU berbahan bakar batubara ini melakukan berbagai upaya efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya alam dan pemberdayaan masyarakat secara konsisten dan berkesinambungan. Pengelolaan lingkungan dilakukan sesuai yang digariskan pemerintah, bahkan melebihi dari yang apa dipersyaratkan dalam ketentuan perundang-undangan.
Berdasarkan berchmarking yang dilakukan ITS Kemitraan, dalam hal pemanfaatan suberdaya alam PT PJB Unit Pembangkitan Paiton berhasil masuk dalam jajaran TOP TEN terbaik dunia.
Dalam hal efisiensi energi misalnya, PT PJB Unit Pembangkitan Paiton berhasil meningkatkan efisiensi PLTU sebesar 0,5 persen, setara dengan efisiensi energi 141.472,33 Giga Joule (GJ) atau Rp 4,5 Miliar per tahun dan menempatkan pada posisi peringkat ke-4 terbaik dunia dengan intensitas energi 0,00712 GJ atau setara dengan 25,64 GJ/GWh.
Sedangkan dalam upaya penurunan emisi gas buang, PT PJB Unit Pembangkitan Paiton melakukan condenser cleaning pada saat unit beroperasi normal, bukan saat unit shut down. Walaupun berisiko, program ini tetap dilaksanakan dan berhasil meningkatkan efisiensi termal 0,254 persen, sehingga menghemat pemakaian batu bara dan mengurangi emisi sebesar 15.915,76 ton CO2/tahun. Upaya lain juga dilakukan untuk menurunkan emisi gas buang adalah modifikasi fin tube boiler, dan berhasil menurunkan emisi 532.933,01 ton CO2/tahun. Upaya-upaya tersebut menempatkan UP Paiton dalam hal intensitas emisi menduduki peringkat 9 terbaik dunia.
Sementara terkait pengolahan limbah padat non B3, banyak upaya yang dilakukan, diantaranya adalah pemanfaatan limbah berbasis ekonomi kreatif. Limbah diolah kembali menjadi aneka kerajinan tangan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Dalam hal intensitas limbah padat non B3, PT PJB Unit Pembangkitan Paiton menempati 6 terbaik dunia.
Keberhasilan juga diperlihatkan dalam pemanfaatan air dan penurunan beban pencemaran. Dengan berbagai upaya, PT PJB Unit Pembangkitan Paiton dalam hal intensitas air limbah menempati peringkat 10 terbaik dunia. Salah satu upaya yang cukup mennjol adalah inovasi dalam pendingin Motor CWP dengan sistem tertutup, sehingga tidak ada air yang terbuang.
Selain berhasil melakukan efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya alam, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai PJB Unit Pembangkitan Paiton memiliki keunggulan dalam pelaksanaan program CSR, terutama Program Organik Integrated System (OIS) yang diwujudkan dalam bentuk Pertanian Selaras Alam atau Pertanian Organik di Desa Jabung Candi, Kecamatan Paiton.
Program ini berhasil menghilangkan ketergantungan petani terhadap obat-obatan dan pupuk kimia, serta meningkatkan produktivitas lahan pertanian dari 6,7 ton padi per hektar menjadi 11,6 ton padi per hektar. Keberhasilan itu menginspirasi banyak petani di daerah sekitar. Program OIS pun secara alami bergulir bak bola salju, hingga wilayah Paiton dan sekitarnya kini dikenal sebagai Setra Pertanian Organik.
Sistem pertanian organik dikembangkan bukan hanya dilahan pertanian, tetapi juga di pekarangan rumah dalam bentuk budidaya aneka sayuran organik. Ada yang langsung ditanam di tanah, ada yang mengggunakan media polibag dan ada pula yang dalam bntuk hidroponik dengan media paralon. Sebagian diantara mereka mengolah hasil pertanian menjadi aneka makanan dan minuman organik. Wilayah kecamatan Paiton dan Gending akhirnya dikebagai Sentra Pertanian Organik dan menjadi tempat benchmarking petani-petani dari berbagai daerah di Indonesia.
PT PJB Unit Pembangkitan Paiton yang juga mendapat apresiasi dari KLHK adalah kebersihan kawasan pesisir sekitar pembangkit dan pelestarian terumbu karang. Terumbu karang terpelihara dan berkembang dengan baik di dekat pembangkit listrik. PJB berhasil menciptakan keharmonisan antara pembangkit dengan ekosistem laut, kata Sekretaris Tim PROPER KLHK, Sigit Reliantoro, ketika melakukan kunjungan lapangan ke Paiton beberapa waktu lalu.
Terumbu karang merupakan ekosistem unik perairan tropis dengan tingkat kesuburan, keanekaragaman biota, dan nilai estika yang tiggi, namun juga termasuk biota yang paling peka terhadap perubahan kualitas lingkungan. Termasuk juga pada terumbu karang yang berada di perairan sekitar PLTU Paiton, dimana dengan aktifitas sebagai pembangkitan listrik dapat menyebabkan perubahan kualitas lingkungan perairan PLTU Paiton, yang akan mempengaruhi faktor pembatas pertumbuhan terumbu karang. UP Paiton berhasil menjaga lingkungan dengan baik, sehingga prasyarat pertubuhan terumbu karang dapat terpenuhi, yaitu: suhu perairan, kecerahan (kejernihan air), salinitas, dan sedimentasi.
Kawasan pesisir sekitar pembangkit terlihat bersih, dan terumbu karang berkembang dan terawat dengan baik. Pelestarian terumbu karang dilakukan UP Paiton melalui transplantasi dan penanaman bersama siswa dan warga sekitar. Pelatihan perawatan dan penanaman diberikan kepada warga dan siswa, sehingga terumbu karang terpelihara dengan baik dan menjadi rumah bagi bermacam jenis ikan. Nelayan tidak perlu jauh-jauh ke tengah laut untuk mencari ikan. PJB juga membuka Spot Tourism untuk diving di perairan sekitar pembangkit. (*)