๐๐ข๐ง๐๐ซ๐ ๐ข ๐๐ข๐ฃ๐๐ฎ ๐๐๐๐
Upaya mendukung percepatan transisi energi hijau dan meningkatkan bauran EBT terus dilakukan oleh PT PLN Group termasuk PJB dalam kegiatan bisnisnya. Salah satunya melalui sinergi dengan BUMN dalam pemenuhan kebutuhan biomassa guna mendukung program co-firing pada PLTU yang dikelolanya.
Pada Selasa (01/03), PLN Group menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Perum Perhutani untuk pemenuhan kebutuhan biomassa berupa serbuk kayu salah satunya bagi PLTU Rembang yang dikelola oleh PJB. Naskah Kerjasama ditandatangani oleh Direktur Operasi-2 PT PJB, Rachmanoe Indarto dan Direktur Komersial Perum Perhutani Ahmad Ibrahim di kantor Kementerian BUMN, Jakarta. Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury, Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Dirut PLN dan sejumlah pejabat lainnya.
Dalam hal ini, hasil kerjasama dengan Perhutani nanti akan membantu PLTU Rembang terutama dari sisi pasokan biomassa. Adapun kebutuhan biomassa untuk PLTU Rembang dengan target co-firing 5% adalah sekitar 10.000 ton/bulan. Nantinya, pasokan dari Perhutani adalah sebanyak 14.300 ton dalam setahun dan akan membantu 12% dari kebutuhan PLTU tersebut.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN telah mencanangkan program transformasi dalam rangka peningkatan bauran EBT, salah satunya melalui program co-firing PLTU dengan mengurangi penggunaan batu bara dan mengganti sebagian kebutuhan bahan bakar pembangkit dengan biomassa. “Cofiring pada PLTU merupakan salah satu upaya PLN untuk mendukung capaian target EBT sebesar 23 persen dalam bauran energi pada 2025 dan net zero emission pada tahun 2060,” lanjut Darmawan. Kerja sama dalam penyediaan biomassa selain dapat menyukseskan program co-firing juga mendukung pengembangan industry biomassa di masa depan.